Jakarta –
Serangan seorang pria diduga terkait Jemaah Islamiyah (JI) terjadi di Malaysia dan menewaskan dua anggota polisi. Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Trimedya Panjaitan meminta keamanan di Indonesia diperketat.
“Ya harus dong (diperketat). Tanpa ada itu Indonesia selalu memperketat. Dan kita puji syukur kemarin hajat di Bali itu berlangsung dengan baik. Kalau mau diganggu kan itu event internasional, banyak kepala negara, orang-orang penting dari seluruh di dunia hadir, dan puji tuhan nggak ada masalah,” kata Trimedya saat dihubungi, Selasa (21/5/2024).
Trimedya mengatakan TNI-Polri juga tidak boleh lengah dengan aksi terorisme yang mungkin terjadi. Dia mengimbau polsek hingga polda diperketat keamanannya.
Namun, di sisi lain, dia juga mengatakan masyarakat seharusnya tak boleh paranoid atas aksi yang terjadi di Malaysia tersebut.
“Kedua walaupun demikian Polri beserta TNI dan BIN tidak boleh lengah. Potensi-potensi kelompok garis keras itu harus tetap diwaspadai. Dan Polri cukup punya pengalaman untuk itu, dan mudah-mudahan bisa diantisipasi, dan kita berharap tidak ada kejadian seperti di Malaysia,” katanya.
“Ketiga, kita juga tidak perlu jadi paranoid juga. Tetap dilakukan pengamanan tertutup tapi tidak perlu over, yang penting pusat-pusat vital. Itu kan (kejadian di Malaysia) di kantor polisi. Dari dulu kan sering juga di Indonesia ya diperketat aja, polsek, polres, polda, mabes Polri, kodim, kodam, markas TNI diperketat, tapi tidak perlu ada kegiatan berlebihan. Supaya masyarakat tidak merasa cemas juga.
Lebih lanjut, dia berharap operasi intelijen juga terus berjalan agar aksi terorisme dapat dicegah. “Jadi yang perlu dikedepankan adalah keempat operasi intelijen, kan tertutup,” katanya.
Singapura Perketat Keamanan
Otoritas Singapura memperketat keamanan setelah terjadi serangan terhadap kantor polisi di negara tetangga, Malaysia. Serangan yang menewaskan dua polisi Malaysia itu dilakukan oleh seorang pria yang diduga terkait dengan kelompok JI.
Sebelumnya pada hari Jumat (17/5) lalu, dua petugas polisi tewas dan seorang lainnya terluka oleh penyerang bersenjatakan parang yang mendatangi kantor polisi di negara bagian Johor, Malaysia. Penyerang yang ayahnya adalah anggota JI yang berbasis di Asia Tenggara itu, ditembak mati oleh polisi yang terluka.
“Serangan seperti itu, yang terjadi di seberang perbatasan kita, merupakan pengingat suram bahwa ancaman terorisme masih tinggi,” kata Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong yang baru dilantik.
“Kita telah meningkatkan langkah-langkah keamanan, termasuk di pos pemeriksaan kita,” katanya di Facebook, dan mendesak masyarakat untuk segera melaporkan “setiap orang atau aktivitas yang mencurigakan”.
“Badan-badan keamanan kita akan terus memantau perkembangan keamanan global dan regional dengan cermat,” imbuhnya seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (21/5).
(azh/aud)