TUBAN -– Tingginya persoalan pernikahan dini serta putus sekolah yang terjadi di berbagai plosok negeri ini membuat Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 6 Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mewujudkan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) melalui kepramukaan, Kamis (23/5/2024).
Kegaiatan ini diikuti 106 siswa-siswa yang terdiri dari 65 perempuan dan 41 laki-laki yang semuanya tergabung dalam Pramuka Penggalang SMPN 6 Tuban. Untuk menyongsong tahun 2045, jika tidak salah dimana Indonesia akan mengalami bonus demografi maka harus mengantisipasinya dengan penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
Kelapa Sekolah SMPN 6 Tuban, Kak Mudakir selaku Ketua Majelis Pembimbing Gugusdepan (Kamabigus) menjelaskan, SMPN 6 Tuban serta 8 SMPN lainnya yang berada di Kabupaten Tuban ini ditunjuk sabagai Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). Maka siswa-siswi ini harus dibekali dengan pemahaman yang matang terhadap kehidupannya kelak agar hidup sejahtera.
“Kita SMPN 6 Tuban dan 8 SMP lainya ditunjuk sebagai Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) Nah salah satu bentuk ikut mensukseskan SSK adalah melalui kegiatan pramuka,” terangnya.
Lebih lanjut Kak Mudakir menambahakan, siswa-siswi ini di berikan pemahaman agar tidak buru-buru menikah atau tidak menikah dini, badan harus sehat serta bugar, mencegah stunting dan mencegah putus sekolah.
“Kami sadar tingginya angka pernikahan dini dan putus sekolah, oleh karna itu kami berikan semua pemahaman agar menjadi bekal untuk mencegah hal-hal tersebut yang nantinya di tularkan ke siswa lainnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kesiswaan SMPN 6 Tuban, Kak Sumijati juga memaparkan, kegiataan Diklat Dewan Galang ini memiliki tujuan untuk meningkatkan ketrampilan dan menularkan kemampuan yang di peroleh saat Diklat serta berkerja sama di bidang SSK.
“Dewan Kerja Galang (DKG) ini diharapkan bisa menjadi garda terdepan dalam menularkan Program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), terutama tentang mencegah pernikahan dini, stunting dan mencegah putus sekolah,” paparnya.