Jaksa KPK akan menghadirkan keluarga mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebagai saksi dalam sidang kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi. Selama proses persidangan, para pejabat Kementan yang bersaksi pernah mengungkap aliran uang untuk keluarga SYL.
Sebagai informasi, SYL didakwa melakukan pemerasan dan menerima gratifikasi dengan total Rp 44,5 miliar. Dia didakwa bersama dua eks anak buahnya, yakni Sekjen Kementan nonaktif Kasdi dan Direktur Kementan nonaktif M Hatta. Kasdi dan Hatta diadili dalam berkas perkara terpisah.
Jaksa bakal menghadirkan keluarga SYL, yakni istri SYL, Ayun Sri Harahap, dua anak SYL, yakni Kemal Redindo dan Indira Chunda Thita, serta cucu SYL Andi Tenri Bilang. Mereka dipanggil untuk hadir sebagai saksi dalam persidangan yang digelar Senin (27/5/2024).
Jaksa mengatakan keluarga SYL dapat menolak bersaksi untuk SYL. Namun, mereka tak bisa menolak untuk bersaksi untuk terdakwa Kasdi dan Hatta.
Pemanggilan keluarga SYL ini dilakukan untuk mendalami kesaksian para pejabat Kementan yang mengungkap aliran uang ke keluarga SYL. Berikut kesaksian-kesaksian pejabat Kementan soal aliran uang ke keluarga SYL:
Uang Bulanan Rp 30 Juta dari Kementan
Mantan Kasubag Rumah Tangga Biro Umum dan Pengadaan Kementerian Pertanian (Kementan), Isnar Widodo, yang dihadirkan sebagai saksi dalam sidang SYL pada Rabu (24/4) mengungkap uang bulanan untuk istri SYL, Ayun Sri Harahap. Dia mengatakan Kementan mengeluarkan uang hingga Rp 30 juta per bulan dari 2020 hingga 2021.
“Berapa Saudara siapkan per bulannya?” tanya hakim.
“Rp 25 sampai 30 juta, Pak,” jawab Isnar.
Beli Tas Dior Rp 105 Juta
Mantan Kepala Sub Bagian Rumah Tangga Pimpinan Biro Umum dan Pengadaan Kementan, Raden Kiky Mulya Putra, yang menjadi saksi juga mengatakan SYL menggunakan anggaran di Kementan untuk membeli tas Dior. Dia mengatakan uang Kementan yang digunakan untuk membeli tas itu Rp 105 juta.
“Tas Dior mereknya untuk Pak Menteri dan Ibu Menteri,” ujar Kiky menjawab pertanyaan jaksa dalam sidang di Pengadilan Tipikor Senin (6/5).
Skincare Anak-Cucu SYL
Mantan Sub-Koordinator Pemeliharaan Biro Umum dan Pengadaan Kementan, Gempur Aditya, mengatakan ada penggunaan anggaran di Kementan untuk biaya perawatan skincare anak SYL, Indira Chunda Thita dan cucu SYL.
Nilainya mencapai Rp 17 juta hingga Rp 50 juta. Uang untuk skincare anak dan cucu SYL itu disebut rutin diminta ke Biro Umum dan Pengadaan Kementan.
Rp 500 Juta untuk Beli Mobil Anak SYL
Mantan Koordinator Substansi Rumah Tangga Kementan, Arief Sopian, mengungkap para Dirjen di Kementan patungan Rp 500 juta untuk membelikan mobil bagi anak SYL, Thita. Thita sendiri merupakan anggota DPR dari Fraksi NasDem.
Biaya Stemcell Anak SYL Rp 200 Juta
Mantan Sesditjen Tanaman Pangan Kementan, Bambang Pamuji, mengatakan ada permintaan untuk pembayaran terapi stem cell Thita senilai Rp 200 juta. NasDem pun sudah buka suara soal kesaksian Bambang tersebut.
“Kalau pembayaran stem cell, apa nih sampai Rp 200 juta, saudara tahu?” tanya jaksa dalam persidangan di PN Tipikor Jakarta, Rabu (15/5/2024).
“Setahu saya Pak itu memang dari Bu Thita,” jawab Bambang.
NasDem, partai yang menaungi Thita menegaskan menghormati proses hukum. NasDem mengatakan akan mengawal proses hukum yang ada.
“Kita menghormati proses hukum yang berlangsung,” kata Sekjen NasDem Hermawi Taslim kepada wartawan, Jumat (17/5/2024).
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.