Jakarta –
Kasus penipuan jual beli mobil PT Deka Reset dengan total kerugian mencapai Rp 3 miliar masih diusut. Polisi akan memanggil influencer yang memasarkan perusahaan tersebut.
“Iya, influencer yang promosikan Deka Reset akan diperiksa,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus saat dihubungi, Senin (27/5/2024).
Firdaus belum merinci siapa saja influencer yang akan dipanggil nantinya. Namun dia menegaskan semua orang yang mempromosikan akan dipanggil.
“Masih didalami (influencer). Semuanya bakal diperiksa,” ujarnya.
Owner – Marketing Jadi Tersangka
Polres Metro Bekasi Kota telah menangkap Alfathan Syunovrie alias AS, marketing dari PT Deka Reset, terkait penipuan jual beli mobil. Selain Alfathan, polisi menetapkan pemilik Deka Reset berinisial SEK sebagai tersangka.
“Untuk tersangka satu lagi inisial SEK alias Deka Reset ini statusnya DPO dan sudah ditetapkan sebagai tersangka. Saat ini masih dilakukan pengejaran, mohon waktu dan doa supaya tersangka bisa cepat kami tangkap,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus di kantornya, Jumat (24/5).
Firdaus mengatakan PT Deka Reset melakukan penipuan kepada konsumen dalam jual beli mobil eks taksi. Jumlah korban dalam kasus ini mencapai 45 orang dengan kerugian hingga Rp 3 miliar.
Dugaan penipuan yang dilakukan adalah pihak Deka Reset yakni tak mengirimkan mobil kepada pembeli yang sudah membayar. Lalu, dia mengungkap ada 12 laporan telah diterima pihaknya. Polisi, katanya, sudah memeriksa 16 korban.
“Kerugian yang dialami korban berkisar antara Rp 3 miliar dari 45 korban, tidak menutup kemungkinan korban akan bertambah dan kami akan menunggu apakah masih ada korban lain,” ujarnya.
Menurut Firdaus, PT Deka Reset melakukan penipuan dengan menawarkan mobil eks taksi dengan harga murah. Korban yang terpedaya dengan harga murah langsung mengirimkan uang kepada PT Deka Reset. Namun di lokasi bengkel PT Deka Reset yang ada di Bekasi, jumlah mobil yang tersedia hanya 5 unit.
“Korban terpedaya mobil yang ditawarkan tersebut dari beberapa portal internet itu, kemudian korban transfer uang tersebut ke rekening bank PT Deka Reset. Setelah korban mentransfer uang selanjutnya korban ada beberapa yang melakukan pengecekan ke lokasi, ternyata mobil tersebut hanya 5 unit dan mobil 5 unit sudah ditawarkan ke beberapa orang, jadi ini permasalahannya sehingga PT Deka Reset dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota,” jelasnya.
Sementara itu, Alfathan Syunovrie ditampilkan dalam konferensi pers di Mapolres Metro Bekasi Kota. Dia mengaku tidak mengetahui bahwa bisnis yang dilakukan atasannya adalah penipuan.
Menurutnya, masalah datang menjelang Lebaran, ketika permintaan akan mobil semakin bertambah hingga akhirnya Syahputra Eka Kurniawan alias SEK, kabur.
“Saya tidak tahu kalau Deka Reset penipu, karena selama saya bekerja masih ada mobil keluar, jadi Deka Reset deadline ini banyak pas Lebaran, setelah itu beliau kabur,” ujar AS.
(wnv/aik)