Jakarta –
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal melaporkan situasi terkini di Rafah setelah serangan Israel menyasar daerah tersebut. Iqbal menyebut kondisi di Rafah semakin buruk.
“Situasi di Rafah semakin memburuk dari hari ke hari. Serangan Israel yang semakin intens di Rafah menyebabkan 900 ribu orang dari sekitar 1.400.000 pengungsi tercerai-berai dan terpaksa meninggalkan Rafah,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal di Ruang Palapa Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Rabu (29/5/2024).
Iqbal menyebut saat ini akses masuk bantuan praktis dalam kondisi tertutup. Ia menjelaskan area yang seharusnya menjadi tempat aman justru diserang oleh Israel.
“Akses masuk bantuan otomatis dalam kondisi tertutup. Area yang harusnya menjadi tempat keamanan justru diserang. Pada 26 Mei, Israel menjatuhkan bom. Akibatnya, sekitar 45 orang dilaporkan meninggal dunia,” jelasnya.
Dikutip dari AFP, Selasa (28/5), seorang pejabat senior di AFP Mohammad al-Mughayyir mengatakan 21 orang tewas dalam “serangan pendudukan yang menargetkan tenda-tenda pengungsi di sebelah barat Rafah”.
Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan Israel terus melakukan serangan ke kamp pengungsi di sebelah barat kota selatan Rafah. Sejak awal Mei, Israel menyerang Rafah dan mengabaikan kekhawatiran akan keselamatan 1,4 juta warga sipil Palestina yang saat itu berlindung di kota tersebut. Sekitar 1 juta warga sipil telah meninggalkan kota tersebut, Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA) melaporkan pada hari Selasa (28/5).
(isa/isa)