Jakarta –
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyatakan RI akan terus berupaya memberikan bantuan ke Gaza dan jika diperlukan dan diminta oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian. Kapuspen TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar merespons hal tersebut.
“TNI siap melaksanakan operasi perdamaian di bawah bendera PBB,” kata Nugraha saat dihubungi detikcom, Minggu (2/6/2024).
Nugraha mengatakan TNI siap ke mana pun jika sudah diperintah negara. Hal ini sudah diamanatkan pada alinea ke-4 pembukaan UUD ’45.
“Ke mana pun jika sudah menjadi perintah negara karena hal ini sudah diamanatkan pada alinea ke-4 pembukaan UUD45,” ucapnya.
Nugraha mengatakan perintah negara menjadi kehormatan bagi TNI. TNI siap menurunkan personel untuk bertugas di mana dan ke mana saja sesuai arahan negara.
“TNI bertugas atas dasar perintah, bagi TNI tugas adalah kehormatan, jadi kalau negara memerintahkan, TNI siap bertugas di mana saja dan ke mana saja,” tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto tampil sebagai pembicara dalam sesi Special Address pada forum The International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2024. Dalam pidatonya, Prabowo menyoroti sejumlah isu strategis keamanan global yang menjadi perhatian dunia saat ini.
“Bagi Indonesia, mengejar perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kesejahteraan adalah landasan utama dalam keterlibatan internasional kami. Kami yakin bahwa hanya melalui dialog dan kerja sama, kita dapat mencapai tujuan tersebut,” ujar Prabowo dalam forum IISS di Hotel Shangri-La, Singapura, Sabtu (1/6).
Menurut Prabowo, kolaborasi adalah satu-satunya cara untuk mencapai kesejahteraan dan harmoni. Indonesia berkomitmen kuat untuk memperdalam dialog inklusif dan kerja sama konkret, serta menjunjung tinggi hukum internasional, terutama menghormati kedaulatan nasional semua negara dan integritas teritorial sebagaimana diamanatkan dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Saat menyoroti konflik, terutama di Ukraina dan Palestina, Prabowo menekankan pentingnya dialog diplomatik dan solidaritas nasional.
“Saya ingin menyoroti peristiwa tragis terbaru di Rafah yang telah menyebabkan banyak korban jiwa yang tidak bersalah, termasuk anak-anak, perempuan, dan warga sipil tak bersenjata. Insiden yang memilukan ini mendorong kita untuk segera menyerukan investigasi menyeluruh terhadap bencana kemanusiaan ini. Memahami sepenuhnya tragedi ini sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan,” tegas Prabowo.
“Kami meyakini bahwa bersama dengan banyak negara lain di dunia saat ini, satu-satunya solusi nyata untuk perdamaian dan keamanan yang langgeng bagi Israel dan Palestina adalah solusi dua negara,” sambungnya.
Lebih lanjut, Prabowo menyatakan Indonesia akan terus berupaya untuk memberikan bantuan ke Gaza dan jika diperlukan dan diminta oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian. Dia mengatakan juga siap mengirimkan tenaga medis untuk mengevakuasi warga Palestina.
“Kami telah bersiap untuk melakukan apa pun yang kami bisa untuk memberikan bantuan kemanusiaan sebagaimana diperlukan dan ketika diminta oleh PBB kami siap untuk menyumbangkan pasukan penjaga perdamaian yang signifikan untuk mempertahankan dan memantau upaya gencatan senjata ini serta memberikan perlindungan dan keamanan kepada semua orang,” kata Prabowo.
“Kami juga siap segera mengirimkan tenaga medis untuk mengoperasikan rumah sakit lapangan di Gaza dengan persetujuan semua pihak. Indonesia juga sangat bersedia mengevakuasi dan merawat warga Palestina yang terluka dan yang membutuhkan perawatan di rumah sakit Indonesia. Kami bersedia mengevakuasi hingga 1.000 pasien dalam waktu dekat jika situasi memungkinkan,” lanjut Prabowo.
(maa/maa)