Ilustrasi. (Foto: Reuters)
JAKARTA – Lebih dari setahun yang lalu, orang-orang di seluruh planet ini menerima tantangan untuk memecahkan pesan bersandi yang mensimulasikan sinyal dari alien. Pesan tersebut dibuat oleh Daniela de Paulis, Artist in Residence di SETI Institute, namun meski diciptakan di Bumi, sinyal tersebut sebenarnya berasal dari planet lain.
Dilansir IFL Science, proyek tersebut, A Sign In Space, dikirim dari ExoMars Trace Gas Orbiter (TGO) Badan Antariksa Eropa pada 24 Mei 2023 pukul 7 malam UTC, dan diterima 16 menit kemudian oleh Allen Telescope Array milik SETI Institute, Robert C. Byrd Green Bank Telescope di Observatorium Green Bank, dan observatorium Stasiun Astronomi Radio Medicina. Lebih dari empat ribu orang di seluruh dunia bergabung dalam upaya memecahkan kode pesan tersebut.
Pada 7 Juni, solusi yang tepat akhirnya disampaikan kepada De Paulis oleh pasangan ayah dan anak perempuannya, John dan Sarah (nama samaran). Mereka melihat pesan terenkripsi tersebut dengan mempertimbangkan kemungkinan bahwa pesan tersebut memiliki koneksi dengan model komputasi terkenal yang disebut otomat seluler.
Dalam model ini, piksel dapat dianggap “hidup” atau “mati” dan berevolusi berdasarkan aturan tertentu. Model ini dapat membuat skenario kompleks yang berkembang dari aturan dasar, dan digunakan untuk beralih dari keseluruhan pesan yang tampaknya tidak berarti, penuh dengan angka satu dan nol (piksel hidup atau mati) hingga tiba-tiba menemukan sesuatu yang bermakna.
John dan Sarah menggunakan mesin permainan Unity dan memasukkan pesan melalui 6.625 transformasi untuk mengubah pesan biner menjadi sesuatu yang dapat dipahami.
Ternyata pesan itu adalah gambar lima asam amino.
Molekul kehidupan penting ini diwakili oleh blok-blok dengan jumlah piksel berbeda. Satu untuk hidrogen, enam untuk karbon, tujuh untuk nitrogen, dan delapan untuk oksigen.