Jakarta –
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengajak generasi Z untuk dapat berpartisipasi aktif membantu pemerintah menurunkan angka stunting di Indonesia. Pasalnya, generasi muda dinilai bisa memberikan kontribusi besar dalam menurunkan angka stunting.
“Kami mengundang generasi muda dalam acara ini karena generasi muda inilah yang akan menjadi orangtua. Kalian anak muda memiliki peran besar agar anak cucu kita kelak bebas dari stunting,” kata PIC Tim Produksi Konten dan Diseminasi Kesehatan Kemenkominfo, Septa Dewi Anggraeni dalam keterangan tertulis, Jumat (14/6/2024).
Septa menambahkan bahwa kesadaran untuk mencukupi nutrisi tubuh dan menerapkan gaya hidup sehat sangat penting untuk mencegah stunting. Hal itu diungkapkan olehnya saat membuka acara Genbest Talk Jayapura, Kamis (13/6).
Genbest Talk Jayapura yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo merupakan langkah untuk mengedukasi dan menggerakkan generasi muda di Papua untuk terlibat aktif dalam pencegahan stunting. Dengan semangat dan aksi bersama, generasi muda diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam memerangi stunting dan membangun generasi emas yang sehat, cerdas, dan berprestasi.
Selain membahas permasalahan stunting dan cara pencegahannya, peserta yang hadir dalam Genbest Talk Jayapura juga diberi kesempatan untuk belajar membuat konten edukatif di media sosial bersama content creator Ochy. Hal ini bertujuan agar informasi yang didapatkan bisa disebarluaskan di media sosial. Dengan cara ini, generasi muda yang tidak berkesempatan hadir dalam acara bisa turut mendapatkan pengetahuan tentang stunting.
“Oleh karena itu, generasi muda diharapkan sejak dini dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Nerius Auparay yang turut hadir di acara tersebut menilai generasi muda perlu memahami apa itu stunting, penyebab, dampak, dan cara pencegahannya. Informasi ini dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti internet, buku, seminar, atau pelatihan.
“Kita ingin memasuki era Indonesia emas 2045. Untuk memasuki era itu, kita perlu mempersiapkannya mulai hari ini. Dan anak muda inilah yang nantinya memegang peranan untuk mempersiapkan generasi emas tersebut supaya bisa membangun Indonesia yang lebih hebat,” ucap Nerius.
Mempersiapkan generasi emas Indonesia di tahun 2045, kata Nerius, bukan hanya tentang fisik yang kuat dan cerdas, tetapi juga terbebas dari stunting. Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis pada anak, dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental, sehingga berakibat fatal pada masa depan bangsa.
“Oleh karena itu, pengetahuan tentang stunting menjadi kunci penting bagi generasi muda dalam mempersiapkan diri dan generasi penerus,” jelasnya.
Senada dengan Nerius, dr. Lula Kamal yang juga hadir sebagai narasumber menambahkan bahwa kondisi generasi di masa depan sangat bergantung pada anak muda masa kini. Karena itu, mulai dari sekarang para generasi muda perlu menjaga kualitas diri agar bisa melahirkan anak-anak yang cerdas dan sehat.
“Sejak dini, kita perlu menjaga asupan nutrisi. Anak muda, khususnya perempuan, yang terpenuhi kebutuhan nutrisinya akan lebih siap untuk hamil dan melahirkan anak yang sehat. Hal ini dikarenakan tubuh mereka memiliki cadangan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin,” ucap Lula.
Lula mengatakan masa muda merupakan periode penting bagi perkembangan sistem reproduksi. Nutrisi yang tepat membantu menunjang perkembangan organ reproduksi dan mempersiapkan tubuh untuk kehamilan di masa depan.
“Selain mencegah stunting sejak dini dengan mencukupi kebutuhan gizi dan menjaga kesehatan, generasi muda juga dapat membantu menurunkan angka stunting dengan menjadi agen perubahan, salah satunya adalah dengan menyebarkan informasi mengenai stunting di sosial media,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Jayapura Binton Nainggolan mengatakan bahwa media sosial memegang peranan penting dalam penyebaran informasi. Media sosial memiliki jangkauan yang luas, sehingga informasi tentang stunting dapat menjangkau masyarakat di berbagai daerah, termasuk di daerah terpencil. Hal ini penting karena stunting masih menjadi masalah serius di Indonesia, terutama di daerah pedesaan.
“Kalian, para anak muda, yang berkesempatan hadir dalam acara ini bisa memanfaatkan sebaik mungkin untuk membuat konten-konten menarik agar masyarakat di luar sana juga mendapatkan informasi tentang bahaya stunting dan cara mencegahnya. Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kominfo atas penyelenggaraan acara ini,” tutup Binton.
Sebagai informasi tambahan, Genbest merupakan sebuah inisiatif yang digagas oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Genbest mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari-hari. Melalui situs genbest.id dan media sosial @genbest.id, Genbest juga menyediakan berbagai informasi seputar stunting, kesehatan, nutrisi, tumbuh kembang anak, sanitasi, siap nikah, maupun reproduksi remaja dalam bentuk artikel, infografik, serta videografik.
(ega/ega)