Jakarta –
Air conditioner (AC) di sejumlah tenda jemaah haji reguler di Maktab 72 di Mina, Arab Saudi, sempat mati. Para jemaah kepanasan hingga sempat payungan di dalam tenda.
Momen ini diungkap oleh Ketua Kloter JKS-11 Kabupaten Bogor, Oma Firdaosi, saat dikunjungi Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR, Ace Hasan Sadzily (Kang Ace) dan Arteria Dahlan, di Naktab 72 Mina, Arab Saudi, pada Senin (17/6/2024) malam.
“Ini kondisi (waktu) panas tadi,” kata Oma sambil memperlihatkan video kepada Kang Ace.
“Ini berapa (jemaah) ini?” tanya Kang Ace.
“440 (jemaah) semua,” jawab Oma.
Dalam video tersebut, terlihat sejumlah jemaah di dalam tenda JKS-11 mengalami kepanasan. Beberapa di antaranya terlihat kipasan.
Ada juga jemaah yang terlihat mengelap keringat karena suhu panas di dalam tenda. Di dalam tenda tersebut terlihat sejumlah payung tergantung di tiang-tiang dan kondisinya sudah menguncup.
Diketahui, Arab Saudi mengalami cuaca ekstrem di musim haji ini. Suhu sempat mencapai 48 derajat.
“Iya (payungan), tuh bapak ini sampai pakai air,” kata Oma lagi.
Jemaah lainnya mengungkapkan kondisi tenda yang panas lantaran AC mati. Ia pun berharap kondisi ini tak terjadi ke depannya.
“Satu, untuk perbaikan AC semuanya (harap) dikontrol selalu dengan banyaknya jumlah jemaah. Yang dikuatirkan itu yang sesak nafas itu agak lama itu,” kata jemaah tersebut kepada Kang Ace.
Sebelumnya, Ketua Tim Pengawas (Timwas) DPR RI Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengaku menerima banyak laporan terkait penyelenggaraan jemaah haji Indonesia. Salah satunya laporan terkait air conditioner (AC) yang tidak berfungsi.
“Ada banyak laporan yang masuk, yang pertama matinya AC di mana-mana,” kata Cak Imin kepada wartawan di Mina, Arab Saudi, Senin (17/6).
Masalah lainnya terkait tenda jemaah hari RI. Cak Imin mengatakan tenda jemaah haji RI melebihi kapasitas.
“Kemudian overcapacity tendanya, tidak ada kasur. Ini semua harus dikalkulasikan,” imbuhnya.
Respons Menag
Merespons hal tersebut, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pihaknya melakukan evaluasi untuk perbaikan penyelenggaraan haji ke depannya.
“Jadi gini, semua pasti kita evaluasi, tidak ada yang tidak kita evaluasi demi perbaikan pelayanan kepada jemaah haji, itu poinnya,” kata Yaqut.
(mea/azh)