Jakarta –
Tanggal 11 Juli memperingati Hari Populasi Sedunia (World Population Day). Bertujuan untuk memusatkan perhatian pada urgensi dan pentingnya isu-isu kependudukan. Ditetapkan oleh Dewan Program Pembangunan PBB (UNDP) pada tahun 1989.
Peringatan Hari Populasi Sedunia berfokus pada masalah yang berkembang seiring pertumbuhan populasi global. Pertumbuhan populasi dapat memengaruhi pembangunan ekonomi, pekerjaan, distribusi pendapatan, kemiskinan dan perlindungan sosial.
Sejarah dan Latar Belakang
Mengutip dari laman PBB, Hari Populasi Sedunia ditetapkan oleh UNDP pada tahun 1989, sebagai kelanjutan dari ketertarikan yang ditimbulkan oleh Hari Lima Milyar, yang diperingati pada tanggal 11 Juli 1987. Pada bulan Desember 1990, Majelis Umum PBB, melalui resolusi 45/216, memutuskan untuk terus memperingati Hari Populasi Sedunia untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu kependudukan, termasuk hubungannya dengan lingkungan hidup dan pembangunan.
Hari Populasi Sedunia ini pertama kali diperingati pada tanggal 11 Juli 1990 di lebih dari 90 negara di dunia. Sejak saat itu, sejumlah kantor negara bagian dari badan Dana Kependudukan PBB (UNFPA) dan organisasi serta lembaga lainnya memperingati Hari Kependudukan Sedunia, bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat sipil.
Kerja sama yang dilakukan tersebut adalah untuk mendukung keluarga berencana dengan cara: memastikan pasokan kontrasepsi berkualitas yang stabil dan dapat diandalkan; memperkuat sistem kesehatan nasional; mengadvokasi kebijakan yang mendukung keluarga berencana; dan mengumpulkan data untuk mendukung pekerjaan tersebut.
Peringatannya di Tahun 2024
Tahun ini, Hari Populasi Sedunia 2024 menandai peringatan 30 tahun Konferensi Internasional tentang Kependudukan dan Pembangunan (ICPD) Program Aksi. Tahun ini juga merupakan tahun PBB bertekad untuk mempercepat upaya dan investasi untuk mewujudkan janji-janjinya.
Hari Populasi Sedunia tahun ini mengusung tema “To Leave No One Behind, Count Everyone” yang artinya “Untuk Tidak Meninggalkan Siapapun, Hitung Semua Orang”. Ini merupakan momen untuk memerhatikan pencatatan kependudukan dan dampaknya terhadap individu, masyarakat, dan upaya global untuk tidak meninggalkan siapa pun.
Peringatan tahun ini juga merupakan momen untuk berkomitmen melakukan lebih banyak hal untuk memastikan bahwa sistem data kita menangkap keragaman manusia secara menyeluruh sehingga setiap orang dapat dilihat, dapat menggunakan hak asasi mereka, dan dapat mencapai potensi penuh mereka.
(wia/imk)