Meledak hingga gancurkan satelit Starlink, roket SpaceX dilarang terbang. (Ilustrasi/Dok Reuters)
WASHINGTON – Badan Penerbangan Federal AS (FAA) melarang terbang roket Falcon 9 milik SpaceX. Hal itu setelah salah satu roket Falcon 9 pecah di luar angkasa dan menghancurkan muatan satelit Starlink. Ini merupakan kegagalan pertama dalam 7 tahun terakhir.
Melansir Reuters, Sabtu (13/7/2024), sekitar 1 jam setelah Falcon 9 lepas landas dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California pada Kamis (11/7/2024) malam, tahap kedua roket tersebut gagal menyala kembali dan mengerahkan 20 satelit Starlink di jalur orbit dangkal di mana mereka akan memasuki kembali atmosfer bumi dan terbakar.
Upaya untuk menyalakan kembali mesin tersebut mengakibatkan terjadinya Rapid Unscheduled Disassembly (RUD). Ini merupakan istilah yang biasanya berarti ledakan.
“Mengakibatkan mesin RUD karena alasan yang saat ini tidak diketahui,” tulis CEO SpaceX Elon Musk pada media sosial X pribadinya.
Dalam sebuah pernyataan, Badan Penerbangan Federal AS melarang Falcon 9 terbang sampai SpaceX menyelidiki penyebab kegagalan, memperbaiki roket, dan menerima kembali persetujuan.
Proses ini bisa memakan waktu beberapa minggu atau bulan, tergantung pada kompleksitas masalah dan rencana SpaceX untuk memperbaikinya.
Kegagalan misi roket paling aktif di dunia ini mengakhiri rentetan kesuksesan lebih dari 300 misi berturut-turut. SpaceX mempertahankan dominasinya dalam industri peluncuran. Banyak negara dan perusahaan antariksa bergantung pada SpaceX milik swasta, yang bernilai sekitar 200 miliar dolar AS, untuk mengirim satelit dan astronot mereka ke luar angkasa.