Anak berusia 1 tahun 8 bulan berinisial MFW masih dirawat di ruang ICU Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta. MFW kritis dianiaya orang tua (ortu) asuh hingga mengalami pendarahan pada selaput otak.
“Kondisi korban MFW memakai bantuan napas karena cedera kepala berat. Sudah ada CT scan adanya perdarahan pada selaput otak, kemudian ada pembengkakan pada otak,” kata Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto, dilansir Antara, Jumat (2/8/2024).
Dia menjelaskan korban MFW juga mengalami luka memar di bagian kepala, dada, punggung, hingga perutnya. Korban dirawat tim dokter spesialis secara intensif di ICU RS Polri.
“Bayi tersebut saat ini masih kita rawat secara intensif di ICU anak-anak. Dirawat oleh dokter spesialis anak sub ICU. Kemudian dirawat juga oleh dokter bedah saraf, dan dokter gizi,” paparnya.
Sejumlah dokter spesialis telah melakukan operasi terhadap bayi tersebut untuk mengevakuasi pendarahan yang ada di otaknya.
“Operasi namanya trepanasi ya. Kita lubangi kepalanya, kemudian kita keluarkan perdarahannya. Karena ini kan ada benturan atau ada trauma atau cedera kepala berat,” tuturnya.
Setelah menjalani operasi tersebut, RS Polri akan melakukan evaluasi untuk pemulihan bayi itu.
“Ya, saat ini baru satu sekali operasi, nanti kita evaluasi lagi. Moga-moga satu kali. Jadi ada perbaikan-perbaikan,” imbuhnya.
Kondisi Kakak Korban
Sementara kakak MFW, yakni RC (6), yang juga menjadi korban penganiayaan mengalami luka lebam pada muka, dada, perut, dan kaki. Korban RC juga mengalami trauma psikis dan memerlukan terapi oleh dokter psikolog, sehingga belum diperbolehkan untuk bertemu orang asing.
“Tapi kondisinya masih baik. Artinya kita rawat di perawatan biasa, namun psikisnya masih kita konsultasikan oleh psikologi forensik kita. Jadi, moga-moga nanti ke depan, kondisi psikisnya membaik,” jelasnya.
Hariyanto belum bisa memastikan lama perawatan psikologis korban RC karena membutuhkan waktu.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.