Usulan tersebut ia sampaikan saat memberi sambutan pada gelaran Green Democracy Fun Walk di Plaza Timur Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu, 9 November 2025.
Menurutnya, penetapan Green Democracy Day menjadi simbol gerakan demokrasi yang lebih ramah lingkungan sekaligus inklusif bagi semua kalangan.
“Karena ini pertama kali di dunia, masyarakat, pejabat, artis, disabilitas, dan duta besar berkumpul dalam satu kegiatan Green Democracy, saya usulkan agar 9 November kita peringati sebagai Hari Green Democracy,” ujar Sultan yang disambut tepuk tangan ribuan peserta.
Ia menyebut kegiatan Green Democracy Fun Walk bukan sekadar perayaan ulang tahun DPD RI, tetapi juga wadah untuk memperkenalkan konsep demokrasi hijau yang menempatkan keberlanjutan sebagai nilai utama.
Menurut Sultan, demokrasi hijau harus menjadi paradigma baru yang tidak hanya mengutamakan kepentingan manusia, tetapi juga kelestarian bumi dan masa depan generasi mendatang.
“Demokrasi hijau adalah demokrasi yang tidak hanya memikirkan manusia, tetapi juga bumi dan masa depan,” tuturnya.
Sultan juga menegaskan komitmen DPD RI dalam membangun parlemen yang kolaboratif dan inklusif, yang melibatkan pemerintah pusat, daerah, serta masyarakat dalam memperkuat agenda pembangunan nasional.
“DPD RI terus berupaya memperkuat peran daerah dan mendukung program-program strategis pemerintah, khususnya program Gerakan Asta Cita Presiden Prabowo,” terang Wakil Ketua DPD RI 2019-2024 ini.
Selama rangkaian HUT ke-21 DPD RI, sejumlah kegiatan digelar untuk memperkuat semangat Green Democracy, antara lain aksi sosial, DPD Award, pemilihan Duta DPD, hingga penanaman pohon damar sebagai simbol keberlanjutan.

