Jakarta –
Gunung Merapi mengalami erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran (APG). Warga diminta tak beraktivitas di radius 7 Km dari kawah.
Awan panas disebut meluncur dari kawah Gunung Merapi pada Sabtu (11/3) pukul 12.12 WIB ke arah Kali Bebeng/Krasak. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta mengatakan erupsi masih berlangsung hingga pukul 12.31.
“Jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak. Saat ini erupsi masih berlangsung,” sebut BPPTKG seperti dikutip dari siaran pers BNPB.
Dalam rekaman visual BPPTKG, gunung teramati dengan jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah terlihat berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah.
Ada juga satu kali guyuran lava dengan jarak luncur 1.500 meter ke barat daya. Suara guguran juga terdengar du kali dengan intensitas sedang dari Pos Babadan.
BPPTKG menyebut bahwa potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara, area bahaya meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik diprediksi mencapai radius 3 km dari puncak jika terjadi letusan hebat. Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat diminta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Status Gunung Merapi masih dalam level III atau ‘siaga’ sejak November2020.
(haf/idh)