Jakarta –
Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Tamansari Ngabila Salama menuturkan, vaksinasi cacar monyet atau Mpox belum bisa diberi secara massal kepada masyarakat. Ia mengatakan vaksin hanya ditujukan untuk kelompok berisiko.
“Saat ini vaksinasi belum bisa secara massal atau vaksinasi secara umum yang dibeli oleh masyarakat,” kata Ngabila dalam keterangannya, Kamis (29/8/2024).
Saat ini, Ngabila mengatakan bahwa pemerintah sedang memproses pengadaan untuk melakukan vaksinasi kepada kelompok seksual yang berisiko tinggi tertular penyakit cacar monyet ini.
“Proses pengadaan untuk melakukan vaksinasi kepada kelompok seksual berisiko tertentu dan juga kontak erat kasus positif yang ditemukan kasus,” ujarnya.
Sementara itu, pemerintah masih menunggu kebijakan atau regulasi yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) dan Kementerian Kesehatan RI.
“Regulasi itu yang pasti sudah ditentukan BPOM, oleh Indonesia Technical Advisory Group of Immunization ataupun organisasi profesi,” papar dia.
Meski belum ada vaksinasi massal, Ngabila meminta masyarakat untuk tidak panik. Ia menyarankan untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Yang paling penting adalah mencegah hubungan seksual berisiko dan menjaga kebersihan diri dengan memakai masker serta mencuci tangan,” tuturnya.
“Deteksi dini sangat penting jika mengalami gejala seperti lenting isi air disertai pembesaran kelenjar getah bening. “Harap segera menghubungi fasilitas kesehatan, datang untuk dilakukan PCR dan dideteksi dini,”sambungnya.
Sebagai informasi, pada 2023, pemerintah telah memberikan vaksinasi Mpox kepada 495 orang. Mereka adalah orang yang berkontak erat dengan kasus positif dan kelompok berisiko. Satu orang diberikan dua dosis vaksinasi.
(bel/yld)