Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto dan sembilan tokoh lainnya berlangsung dalam upacara kenegaraan di Istana Negara, Jakarta, Senin, 10 November 2025.
Kepada wartawan, Tutut menceritakan dinamika pengajuan gelar pahlawan untuk Soeharto yang telah berlangsung sejak kepemimpinan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono hingga saat ini.
Oleh sebab itu ia sangat berterima kasih karena di era kepemimpinan Presiden Prabowo pengajuan itu akhirnya disetujui.
“Terima kasih banyak atas keputusan beliau (Presiden Prabowo) yang menentukan Bapak (Soeharto) sebagai pahlawan nasional,” ujarnya.
Menanggapi perdebatan publik terkait pemberian gelar kepada Soeharto, Tutut mengatakan itu merupakan hal yang lumrah dalam kehidupan berdemokrasi.
“Ya, pro kontra kan masyarakat Indonesia tuh kan macem-macem ya. Ada yang pro dan ada yang kontra itu wajar-wajar saja,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa keluarga melihat perjuangan Soeharto sepanjang hidupnya berorientasi pada pembangunan bangsa.
“Yang penting kan kita melihat apa yang telah dilakukan oleh bapak saya dari sejak muda sampai beliau mangkat, itu semua perjuangannya untuk kepentingan negara dan masyarakat Indonesia,” kata Tutut.

