Jakarta –
Mantan Gubernur Jawa Barat sekaligus Cagub DKI Jakarta, Ridwan Kamil (RK), menyampaikan Malaysia iri dengan Indonesia. Dia mengatakan keirian itu terkait transisi pemerintahan di Indonesia yang berjalan bagus dan damai setiap lima tahun.
Hal itu disampaikan RK saat mengisi acara Diskusi Talk Show Kepemudaan di DPP Golkar, Jakarta Barat, Selasa (16/10/2024). Mulanya RK memaparkan apa saja yang harus dilakukan Indonesia untuk menjadi negara adidaya, salah satunya demokrasi damai.
“Supaya kita menjadi negara adidaya. Demokrasi harus damai setiap lima tahun. Di negara yang tidak damai tidak ada pembangunan, simpel. Di negara yang damai transisinya bagus kayak Indonesia itu syarat pertama kita menuju pembangunan,” ujarnya.
RK mengungkapkan transisi pemerintahan Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) kepada Prabowo Subianto berjalan mulus. Dia mengungkapkan hal itu membuat negara tetangga yakni Malaysia menjadi iri.
“Dari Pak Jokowi berlanjut ke Pak Prabowo dengan mulus kan, itu disirikin, Pak Samuji, saya ke Malaysia. Di Malaysia itu, Pak, lima tahun ganti kepala pemerintahan empat kali. Dari Pak Najib, Mahathir Mohammad, Muhidin, terus ada Pak Sabri kalau nggak salah sekarang Anwar Ibrahim,” ucapnya.
Selain iri dengan transisi pemerintahan, RK menyebut Negeri Jiran itu juga iri dengan kereta cepat Jakarta-Bandung. Sebab Indonesia lebih dulu selesai, padahal Malaysia yang duluan melakukan peletakan batu pertama pembangunan atau ground breaking.
“Dia bilang ‘Pak kami ngiri seperti Indonesia, kapan kami membangunnya setiap satu tahun ganti kabinet’. Ngiri kedua orang Malaysia itu ke Whoosh, Pak, jadi puncak envy-nya itu mereka yang ground breaking duluan, kita yang beres duluan,” imbuhnya.
(dek/dnu)