Jakarta –
Menteri Koordinator bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut program swasembada pangan yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto akan melibatkan banyak pihak. Dia mengatakan program ini dapat berhasil dijalankan jika seluruh pihak bekerja menjadi sebuah tim.
“Perintah bapak Presiden Prabowo kita harus swasembada pangan 2028. Nah kata kunci kita semua ini satu tim, karena untuk swasembada pangan 2028 itu semua pihak terlibat,” kata Zulhas di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2024).
Zulhas membeberkan berbagai pihak terkait meliputi Kementerian Pertanian, Kementerian Desa, Kementerian BUMN, Kementerian Kehutanan, Dirut PT Pupuk, Menteri PU, Polisi dan TNI. Selain itu, kata dia, ada juga pihak pemerintah daerah hingga BRIN akan ikut terlibat.
“Menteri Pertanian, Menteri Desa, Menteri BUMN, Dirut Pupuk, PU pengairannya, irigasinya, bendungannya. Pak polisi itu pengamanannya, TNI kita teritorinya membantu. Bupati, Wali Kota, Kepala Desa,” terang Zulhas.
“Menteri Kehutanan tanahnya, penelitian bibitnya ada BRIN, jadi ini seluruh sektor terkait. Oleh karena itu kita satu tim perlu kerja sama yang kuat, yang kokoh,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Zulhas juga mengungkap Presiden Prabowo memiliki komitmen dalam urusan pangan. Dia menjelaskan Presiden Prabowo menaikkan jumlah penyediaan pupuk subsidi hingga pembukaan lahan pertanian mencapai satu juta cetak sawah.
“Pak Presiden bahkan janjinya tinggi sekali. Untuk pupuk yang tadi disampaikan Pak Mentan dulu cuma Rp 19 triliun, tahun depan Rp 44 triliun, dari 4,5 juta sekarang tahun depan 9,5 juta pupuk, jadi ada untuk pupuk dua kali lipat. Pembukaan lahan baru juga hampir 1 juta cetak sawah baru, jadi semua program sudah disiapkan tahun depan,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto menjadikan swasembada pangan sebagai program prioritas dalam pemerintahannya. Bahkan, program swasembada pangan ini juga menjadi topik utama dalam sidang kabinet perdana.
Dalam sidang kabinet yang digelar di Istana Negara pada Rabu (23/10), Prabowo mulanya mengatakan perang bisa pecah kapan saja di tengah ketegangan situasi global. Oleh karena itu, Prabowo menekankan negara harus mampu memberi makan rakyat sendiri.
“Perang besar bisa pecah setiap saat, kita harus jamin kemampuan kita memberi makan rakyat kita sendiri. Swasembada energi, mutlak. Kita bersyukur kita punya sumber alam yang sangat besar, kita sekarang tidak boleh ragu-ragu memanfaatkannya sebaik-baiknya,” tutur Prabowo.
Prabowo juga menekankan terkait hilirisasi. Dia ingin menteri terkait untuk menginventarisasi proyek-proyek penting dalam hilirisasi.
“Hilirisasi kunci dari pada kemakmuran, karena itu saya minta menteri-menteri terkait, Menteri Investasi-Hilirisasi, menteri Bappenas, Menteri ESDM, dan beberapa menteri lain dibantu oleh tentu Menko Perekonomian dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional saya minta segera inventarisir proyek-proyek penting dalam program hilirisasi kita,” jelas Prabowo.
“(Ada) 26 komoditas proyek-proyek yang vital dalam 26 komoditas tersebut yang harus dihilirisasi segera dirumuskan, bikin daftar dan kita segera untuk mencari dana, sehingga kita bisa mulai hilirisasi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya,” katanya.
(whn/whn)