Jakarta –
Seorang nenek berinisial B (66) menjadi korban penipuan dua orang tak dikenal saat sedang berada di Pasar Sunter Hijau, Jakarta Utara. Polisi menyebut pelaku menakut-nakuti dengan mengatakan sang nenek diikuti setan yang mau mengambil anaknya.
“Jadi pelapor itu ditakut-takuti sama terlapor bahwa di rumah pelapor ada setan katanya, karena pelapor menginjak darah di persimpangan dan setan tersebut mau membawa anak pelapor. Inilah yang membuat pelapor yakin dan ketakutan akhirnya mengikuti,” terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa (12/11/2024).
Ade Ary menyebut sang nenek mempercayai perkataan dua orang tersebut hingga akhirnya menuruti permintaan pelaku. Dia mengatakan kedua pelaku meminta sang nenek menyerahkan emas dan uang tunai sebagai ritual pengusir setan.
“Jadi mereka ini kedua pihak ini bertemu di pasar. Ketika pelapor di pasar, pelapor dihampiri 2 orang lalu pelapor diajak oleh kedua orang tersebut untuk ikut menemui dua orang lainnya. Nah jadi berempat ya, berempat, diduga tiga orang itu perempuan dan 1 orang laki-laki. Nah ini sindikatnya ya, 3 perempuan, 1 laki-laki. Emas dan uang tunai sebagai syarat ritual. Karena pelapor ketakutan akhirnya mengikuti instruksi dari terlapor,” ungkap Ade Ary.
Dia menjelaskan setelah sang nenek menyerahkan emas beserta uang tunai mencapai Rp 500 juta, kedua pelaku beralasan ritual tersebut batal dilaksanakan. Dia mengatakan pelaku lantas menyerahkan kembali bungkusan seolah-olah emas dan uang tunai milik si nenek yang ternyata berisi botol air mineral.
“Kemudian diinformasikan lagi oleh terlapor ritual dibatalkan dan setelah dibuka barang yang dititipkan kepada pelapor isinya telah tertukar menjadi air 2 botol dan 3 bungkusan. Sehingga korban mengalami kerugian Rp 500 juta,” kata Ade Ary.
Dia mengatakan dari pengungkapan kasus ini, baru ada satu korban yang melapor. Sementara untuk para pelaku masih dalam proses pengejaran. Dia juga mengimbau agar masyarakat senantiasa berhati-hati dengan modus-modus penipuan tersebut.
“Sementara 1 korbannya. Terlapor ini diduga 2 orang ya, ini masih dikejar dan dicari. Artinya saya punya kepentingan juga sebagai anggota polisi, kami punya kepentingan mengimbau agar ini tidak terulang kembali, mempersempit ruang gerak si pelaku ini,” tutur Ade Ary.
“Ini mohon kita berhati-hati dan kasus ini akan diproses tuntas akan disidik oleh rekan-rekan dari Polres Metro Jakarta Utara. Di sisi lain kami juga menghimbau pada masyarakat untuk berhati-hati ya. Berhati-hati apalagi kalau bertemu dengan orang yang tidak dikenal Yang menawarkan jasa, bantuan untuk menyelesaikan permasalahan dengan berbagai modus,” lanjut dia.
(idn/idn)