Siswa SMA boarding school di Sentul, Kabupaten Bogor, dikeroyok oleh teman sekelas dan seniornya. Salah satu pelaku disebut-sebut merupakan anak dari seorang pengacara.
“Iya, yang saya kasih link itu h*********.com itu, sudah pasti itu (ayah dari salah satu pelaku),” ujar ayah korban, Fahrurozi, dihubungi detikcom, Jumat (31/3/2023) malam.
Fahrurozi mengatakan sebelumnya sudah ada upaya mediasi. Namun, mediasi itu tidak ada titik temu.
“Sudah ada beberapa proses itu (mediasi). Jadi kami korban yang memiliki iktikad baik duluan, minta mediasi. Nornalnya kan pelaku yang minta mediasi ya, ini malah kami, korban yang minta dari awal sebelum laporan,” ujarnya.
Pengeroyokan tersebut terjadi pada 18 Februari lalu di dalam asrama sekolah. Pelaku berjumlah 8 orang yang merupakan teman sekelas dan juga beberapa kakak kelas korban yang juga tinggal di asrama.
“Pelaku 8 orang. Dari pengakuan pelaku utama itu ada 8 orang. Jadi pelaku yang satu kelas dengan anak saya itu 4 orang, anak saya kan kelas X, terus kelas XI ada 3 orang, kelas XII 1 orang. Jadi total 8 orang,” ungkap Fahrurozi.
Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka parah di hidung hingga harus menjalani operasi. Tulang hidung korban hancur usai penganiayaan.
“Luka di bagian mukanya. Di bagian hidung itu ada kerusakan, tulang hidung ataupun tulang rawan. Tulang kerasnya patah, tulang rawannya hancur,” kata Fahrurozi.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya….