Foreman Environment PT AOC, Rifqi Wahyudi, menjelaskan bahwa perusahaan secara aktif melakukan langkah preventif dan transparan secara berkala dengan melibatkan berbagai pihak dalam proses pemeriksaan.
Dia menyampaikan, monitoring uji sampel dilakukan bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup Ogan Komering Ulu, UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah OKU, perwakilan TNI/Polri, serta berbagai ormas lingkungan yang ada di OKU.
“Salah satunya bersama Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan (AMPLI), kami terakhir melakukan uji sampel air di Sungai Ogan pada 13 Agustus lalu, jadi belum lama ini,” jelas Rifqi dalam keterangan tertulis, Rabu 12 November 2025.
Tidak sebatas uji sampel air, kata dia, tim secara seksama menelusuri aliran limbah yang sempat diduga mencemari sungai di sekitar tambang batubara, dimulai sejak di kolam terakhir IPAL sebelum dibuang ke sungai.
“Pengambilan sampel air juga dilakukan di tiga titik Sungai Landtipe, dua titik di Sungai Ogan. Setelah itu, semua sampel air dikirim ke UPTD Laboratorium Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Selatan sehari kemudian, pada 14 Agustus 2025,” terangnya.
Sementara Kepala Departemen Kehumasan PT AOC Catur Tunggal memastikan, bahwa hasil pengecekan dari hulu Sungai Landtipe hingga aliran terakhir Sungai Ogan semuanya masih normal.
Ia bahkan menambahkan, bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah pembersihan dan perbaikan lingkungan bersama tim HSE dan produksi.
“Kami melakukan pembersihan batang-batang kayu yang berpotensi menyumbat jembatan dan menghambat aliran air. Semua dilakukan agar kondisi sungai tetap aman dan bersih,” pungkasnya.

