Dialog ini merupakan wadah untuk memperkuat kerja sama, berbagi pengalaman antar lembaga penegak hukum laut di kawasan. Para delegasi sepakat membentuk komitmen dalam memperkuat sinergi dan kerja sama regional.
“Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam mewujudkan komitmen bersama dalam menjaga keamanan dan keselamatan laut yang aman, tertib, dan damai untuk masa depan yang berkelanjutan,” ujar Laksma Fenny dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Kamis, 13 November 2025.
Materi pokok dalam MLED 16 terkait dengan Implementasi UNCLOS 1982, SOP Pengumpulan Bukti, Teknik Penuntutan Kejahatan Maritim, Table Top Exercise, dan simulasi latihan De-escalating Maritime Tensions in Clandestine Ship-to-Ship atau menurunkan ketegangan maritim dalam aktivitas pemindahan kapal ke kapal secara ilegal.
MLED 16 dilaksanakan selama tiga hari dan diikuti oleh perwakilan Aparat Penegak Hukum Maritim dari negara Malaysia (APMM dan Jaksa), Philippine (PCG, Philippine Navy dan NMC, Dept.of Justice), Thailand (Thai-MECC, Thai Marine Police, Ministry of Justice and Office of Attorney General) dan Vietnam (VCG, Depart.of Justice, People’s Procuracy of Vietnam). Pada kesempatan ini, Indonesia mengirimkan delegasi berasal Bakamla dan Kejaksaan Agung.
Fasilitator dalam MLED 16 diisi oleh United Nations Office on Drugs and Crime Global Maritime Crime Program (UNODC GMCP) Expert Consultant Kathryn Paik, Afanador Ceballos, Leonardo Bernard, Rodrigio Lorenzo, dan GMCP Expert Speaker Prof. Geoffrey Till.

