Cilegon –
Kemacetan di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Cilegon terjadi sejak malam hingga dini hari. Jalur menuju Pelabuhan Ciwandan itu dipenuhi truk yang hendak menyeberang ke Sumatera.
Ratusan truk terjebak kemacetan bahkan ada yang 8 jam menunggu namun belum juga masuk ke kapal. Sopir truk merasa rugi akibat lama antre.
“Saya tadi macet dari jam 7 sore selepas maghrib, sahur (03.00 WIB) belum naik kapal juga,” kata salah seorang sopir truk tujuan Medan, Real kepada wartawan, Minggu (15/4/2023).
“Pasti ada kerugian, kerugiannya pasti nambah lagi uang makan kita kan,” katanya.
Dirinya merasa pusing dengan kebijakan pengalihan penyeberangan dari Merak ke Ciwandan. Rambu-rambu di jalan tol, katanya, hanya mengarahkan truk keluar Cilegon Timur.
“Kalau rasa kami lebih ribet, kalau rambu-rambu di tol itu ya khusus truk turunnya di Cilegon Timur,” katanya.
Sebelum antre masuk kapal di Pelabuhan Ciwandan, sopir tersebut sempat ke Merak hingga akhirnya diberi tahu oleh pengurus truk untuk putar balik ke Pelabuhan Ciwandan lantaran Pelabuhan Merak dikhususkan untuk kendaraan pribadi.
“Perwakilan penyeberangan kami mengarahkan (ke Ciwandan), tadinya kami udah ke Merak, balik lagi ke mari,” katanya.
Sebelum arus mudik gelombang pertama ini terjadi, Presiden Joko Widodo meminta agar manajemen pengaturan arus mudik diperbaiki agar pemudik tak berlama-lama di jalan dan terjebak kemacetan. Jokowi juga meminta agar Menteri-Wali Kota turun langsung ke lapangan.
Permintaan Jokowi itu diutarakan saat mengunjungi Pelabuhan Merak, Banten. Jokowi menggelar rapat terbatas bersama Menteri Perhubungan, Panglima TNI, Kapolri dan Menteri BUMN, Dirut ASDP hingga Pj Gubernur Banten.
“Saya sangat berharap kenapa saya ke sini saya ingin memastikan bahwa semua yang kita harapkan bisa berjalan dengan baik dan masyarakat betul-betul terlayani dengan baik tidak ada yang merasa berlama-lama di jalan, berlama-lama di pelabuhan, ada kemacetan, itu lah saya kira yang kuta harapkan,” kata Jokowi di Pelabuhan Merak, Selasa (11/4/2023).
(bal/isa)