Sanksi adat Dayak dijatuhkan kepada Marcel Radhival alias Pesulap Merah lantaran ucapannya dianggap memicu kesalahpahaman. Ucapan Pesulap Merah soal dukun yang menjadi pangkal permasalahannya.
Polemik mengenai ucapan Pesulap Merah itu diungkapkan oleh Sekretaris Umum Dewan Adat Dayak DKI Jakarta Lawadi Nusah saat dimintai konfirmasi, Senin (17/4/2023). Lawadi mengatakan Pesulap Merah dinilai melecehkan masyarakat Adat Dayak saat bicara tentang dukun orang Dayak. Pesulap Merah lalu diklarifikasi oleh Dewan Adat Dayak Jakarta pada Sabtu (15/4).
“Kata Dukun dalam masyarakat adat Dayak adalah orang yang berprofesi membantu warga dalam hal: melahirkan disebut dukun beranak, ahli patah tulang disebut dukun patah tulang, mengobati orang yang sakit karena semberono/lalai,” kata Lawadi.
“Semua dukun orang Dayak pada dasarnya menolong tidak untuk cari keuntungan pribadi,” tegasnya.
Dia mengatakan kesalahan kedua Pesulap Merah diduga sengaja menantang suku etnis dari Dukun Dayak. Usai diklarifikasi, Pesulap Merah pun menandatangani berita acara bersama perwakilan Dewan Adat Dayak Jakarta.
Poin-poin berita acara tersebut disampaikan tokoh masyarakat atau Timanggong Adat Dayak Kanayatan DAD Jakarta, Yopinus Jailim. Dalam pertemuan itu, Pesulap Merah mengakui kesalahannya.
“Satu, Marcel Radhival Pesulap Merah mengakui telah menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat adat Dayak pada khususnya dan atas informasi di medsos, yaitu YouTube dan TikTok tanggal 9 April 2023,” kata Yopinus Jailim.
Dia mengatakan polemik tersebut akan diselesaikan secara adat. Proses penyelesaian sanksi adat akan diadakan pada 6 Mei 2023 di rumah adat Dayak atau betang di anjungan Provinsi Kalimantan Barat TMII Jakarta.
“Meminta dan memohon maaf, bersedia untuk diselesaikan secara adat dari masyarakat adat dayak DAD DKI Jakarta,” kata dia.
Dia mengatakan rincian sanksi adat Dayak akan dibacakan pada saat prosesi pemberian sanksi. Dia juga meluruskan bahwa Pesulap Merah tak bermaksud melecehkan adat Dayak.
“Saudara Marcel kepada saudara-saudara saya orang Dayak di Pulau Kalimantan maupun di mana berada, bahwa tak ada niatan Saudara Marcel untuk melecehkan atau merendahkan orang suku dayak secara umum,” kata dia.
Dia mengatakan kesalahpahaman itu terjadi juga karena ada pihak yang menyebarkan informasi tak bertanggung jawab di media sosial (medsos).
“Kita di sini ingin membuat darah semuanya dingin, kita bersaudara, berharmoni dengan alam, menjaga jangan lagi ada hal gagal paham,” ujar dia.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya