Penguatan ini, didukung pemulihan pasar saham dan evaluasi ulang mendalam terhadap kebijakan suku bunga The Fed.
Indeks Dolar (DXY), yang mengukur kekuatannya terhadap mata uang utama, naik tipis 0,07 persen ke level 99.31. Penguatan ini terutama terasa terhadap Euro, yang melemah 0,12 persen menjadi 1.1617, sementara Dolar bergerak mendatar terhadap Yen di 154.52.
Kenaikan Dolar terjadi di tengah pemulihan pasar saham AS dari tekanan jual tajam sebelumnya. Namun, suasana pasar tetap diliputi kecemasan ganda: kekhawatiran tentang valuasi saham yang dianggap terlalu tinggi dan ketidakpastian mendalam mengenai arah kebijakan Federal Reserve (The Fed).
Saat ini, hanya 41 persen peluang The Fed memangkas suku bunga pada Desember. Analis mencatat, Pasar menjadi tidak sinkron karena minimnya data dan reaksi berlebihan terhadap pernyataan pejabat The Fed. Volatilitas pasar diperkirakan akan meningkat kembali pekan depan seiring dimulainya rilis data ekonomi AS yang tertunda.
Sementara itu, Poundsterling anjlok 0,24 persen ke level 1.3158) setelah adanya laporan pembatalan rencana kenaikan pajak penghasilan oleh PM Inggris Keir Starmer.

