Jakarta –
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengungkap ada kenaikan kasus baru COVID-19 di Depok. Kadinkes Depok, Mary Liziawati mengatakan kenaikan tersebut karena kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan mulai kendor.
“Kenaikan kasus dikarenakan kepatuhan 5 M mulai kendor, menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas serta arus balik,” kata Kadinkes Depok, Mary Liziawati saat dihubungi detikcom, Minggu (7/5/2023).
Mary menyebut kenaikan kasus COVID-19 yang tercatat lantaran pemudik yang kembali di Depok melakukan pemeriksaan PCR atau antigen. “Para pemudik yang sudah kembali ke Depok, mungkin ada yang terpapar, bergejala dan melakukan pemeriksaan PCR atau Antigen, sehingga tercatat kasus naik,” ungkapnya.
Berdasarkan situs Pemerintah Kota Depok, data yang dirilis per tanggal 4 Mei 2023, terdapat penambahan pasien sembuh sebanyak 13 orang. Dengan demikian, totalnya menjadi 187.208 orang atau 98,45 persen.
Sementara, kasus konfirmasi positif bertambah sebanyak 78 kasus sehingga totalnya 190.158 kasus. Selanjutnya, kasus konfirmasi aktif naik 65 kasus, menjadi 664 kasus. Sedangkan suspek aktif tidak ada penambahan yaitu 16 kasus.
Untuk kontak erat aktif tidak terjadi penambahan, ada 272 kasus, serta pasien probabel aktif 0 kasus atau tidak ada. Untuk pasien meninggal dunia tidak terdapat penambahan kasus, total pasien meninggal tercatat 2.286 orang.
Adapun Dinas Kesehatan Depok menghimbau warga untuk menerapkan prokes sebagai berikut:
1. Penerapan 5 M secara disiplin
2. Lakukan vaksinasi bagi yang belum, booster dapat di akses di Puskesmas, RS dan sentra vaksinasi lainnya
3. Lakukan pola hidup sehat, makanan sehat gizi seimbang dan olah raga
4. Segera lakukan pemeriksaan bila dirasakan gejala agar dapat pemeriksaan antigen atau PCR, lakukan isolasi agar memutus mata rantai penularan serta ke RS bila gejala berat makin dirasakan, diantaranya sesak
(yld/yld)