Lapak barang rongsok dan rumah kontrakan di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan (Jaksel), terbakar pagi tadi. Api yang melalap bangunan itu menelan satu korban jiwa.
Insiden kebakaran terjadi tepatnya di Gang Kancil I, Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa. Sebanyak 17 mobil pemadam dikerahkan ke lokasi untuk menjinakkan api yang berkobar.
Laporan kebakaran pertama kali diterima sekitar pukul 09.44 WIB. Proses pemadaman selesai pukul 12.03 WIB, Minggu (27/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebakaran ini menghanguskan tiga petak rumah kontrakan dan satu lapak barang bekas. Delapan orang terdampak dalam peristiwa ini, satu di antaranya meninggal dunia.
“Yang terdampak 3 petak rumah kontrakan dan 1 lapak barang bekas, terdiri dari 7 orang selamat, 1 orang meninggal dunia,” kata Kepala Satgas BPBD DKI Jakarta Korwil Jakarta Selatan, Sukendar, kepada wartawan.
Korban diketahui seorang perempuan berusia 48 tahun. Jenazah telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kebakaran Akibat Korsleting
Menurut Sukendar, saat kebakaran terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, sebagian penghuni lapak sedang keluar mencari barang bekas. Hanya tiga orang yang berada di lokasi saat api mulai muncul.
“Pak Dina (saksi) mendengar percikan yang dikira suara air toren. Saat dicek, ternyata api sudah membesar,” ucapnya.
Saksi kemudian meminta pertolongan warga dan menghubungi petugas pemadam kebakaran. Api akhirnya berhasil dikendalikan setelah lebih dari dua jam upaya pemadaman.
Korsleting listrik diduga menjadi penyebab kebakaran. Kerugian materiil ditaksir mencapai Rp100 juta.
Jenazah Korban Ditemukan di Kamar Mandi
Pantauan di lokasi, kondisi rumah kontrakan dan lapak rongsok sudah rata dengan tanah. Tiga bangunan yang bersebelahan hangus dengan atap roboh dan tembok tersisa. Garis polisi membentang di area yang terdampak kebakaran.
Warga bernama Nuril (17) tersadar kebakaran terjadi tepat di depan rumahnya. Dia melihat korban dievakuasi di kamar mandi yang letaknya di belakang rumah. Dugaannya korban panik sehingga melarikan ke arah kamar mandi.
“Korbannya nyelamatin diri ke kamar mandi, ketemunya (mayatnya) di kamar mandi,” kata Nuril di lokasi.
Nuril mengaku tak kenal dengan korban. Setahu dia, korban baru sekitar tiga hari berada di rumah itu untuk menemui suaminya yang bekerja sebagai pemulung di lapak itu. Nuril hanya pernah bertegur sapa saat korban melintas depan rumahnya.
“Enggak begitu kenal cuma pernah liat sekali doang,” ujar dia.
Saat kejadian, Nuril ada di dalam rumah. Dia lalu diperingatkan ibunya ada kebakaran di depan rumahnya.
Nuril pun diminta segera keluar dari rumah sambil menyelamatkan barang-barang berharga. Ketika keluar, dia melihat kobaran api besar hingga terdengar suara ledakan.
“Dibangunin sama ibu terus dibilang kebakaran kebakaran pas lari ke depan api udah gede banget, terus di sini langsung rame,” ucapnya.
Nuril sempat melihat ada seorang warga yang hendak menolong korban. Namun niatnya urung karena api sudah lebih besar.