Jakarta

    Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Andreas Hugo Pareira, mengaku heran dengan eks prajurit marinir yang bergabung dengan tentara Rusia dan akhirnya meminta kembali menjadi WNI. Andreas meminta Kementerian Luar Negeri dan institusi marinir sebelumnya untuk menyelidiki terlebih dahulu sebelum membuat keputusan.

    “Ini jarang terjadi. Kok bisa, ada marinir TNI yang bergabung dengan pasukan negara lain dan berperang untuk negara lain,” ujar Andreas kepada wartawan, Selasa (22/7/2025).

    Andreas menyebut bergabungnya prajurit marinir itu ke tentara Rusia sudah melanggar aturan. Ia pun menyinggung status WNI dari yang bersangkutan sudah pasti gugur.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    “Pertama, ini pasti melanggar sumpah Sapta Marga prajurit. Yang kedua, sistem keprajuritan kita tidak mengenal tentara bayaran,” kata Andreas.

    “UU No 12 Tahun 2006 Bab IV Pasal 23 Poin d dan e mengatur seseorang kehilangan kewarganegaraan apabila ‘masuk dalam dinas tentara negara asing tanpa izin dari presiden’ dan ‘secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas semacam itu di Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan hanya dapat dijabat oleh WNI’,” ucapnya.

    Legislator PDIP ini meminta Kemlu untuk menyelidiki lebih dahulu. Menurutnya sosok eks prajurit itu perlu didalami secara menyeluruh.

    “Oleh karena itu, Kemlu dan terutama institusi marinir kesatuan darimana sang marinir harus menyelidiki benar kasus ini sebelum membuat keputusan,” ungkapnya.

    Diketahui, mantan prajurit marinir Satria Arta Kumbara yang bergabung dengan tentara Rusia meminta untuk kembali lagi menjadi warga negara Indonesia. Kementerian Luar Negeri menanggapi hal tersebut.

    Permintaan Satria tersebut diunggah melalui akun media sosialnya. Satria meminta maaf karena kesepakatannya bergabung tentara Rusia membuat status WNI dirinya dicabut.

    “Mohon izin Bapak. Saya ingin memohon maaf sebesar-besarnya apabila ketidaktahuan saya menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengakibatkan dicabutnya warga negara saya,” kata Satria dilihat, Selasa (22/7/2025).

    Satria mengaku tidak berniat mengkhianati negara karena bergabung ke Rusia untuk mencari nafkah. Dia meminta agar bisa kembali menjadi WNI.

    “Mohon izin, saya tidak pernah mengkhianati negara sama sekali karena saya niatkan untuk datang ke sini hanya untuk mencari nafkah,” kata dia.

    “Saya memohon kebesaran hati Bapak Prabowo Subianto, Bapak Gibran, Bapak Sugiono, mohon kebesaran hati Bapak untuk membantu mengakhiri kontrak saya tersebut dan dikembalikan hak kewarganegaraan saya untuk kembali ke Indonesia,” imbuhnya.

    (dwr/gbr)


    Hoegeng Awards 2025


    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini



    Source link

    Share.