Jakarta

    Anggota Komisi V DPR RI, Novita Wijayanti, menyampaikan duka cita untuk masyarakat terdampak gempa bumi M 6 yang mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Gempa itu menyebabkan 32 warga terluka dengan dua di antaranya dalam kondisi kritis.

    Novita menekankan bahwa kejadian ini adalah pengingat bahwa Indonesia sebagai negara cincin api harus selalu siap siaga menghadapi ancaman gempa bumi dan bencana alam lainnya.

    “Gempa yang bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan ini adalah ujian bagi kita semua. Di balik peristiwa ini, kita kembali diingatkan bahwa tanggap darurat bencana harus menjadi prioritas utama. Komisi V DPR RI bersama BMKG dan Basarnas akan terus memperkuat sistem mitigasi dan operasi penyelamatan agar setiap nyawa rakyat dapat diselamatkan,” kata Novita dalam keterangannya, Minggu (17/8/2025).


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    Bendahara Fraksi Gerindra di DPR RI ini mengapresiasi langkah cepat BMKG dalam memberikan informasi gempa dan peringatan dini kepada masyarakat, serta kesiapan Basarnas dalam melakukan evakuasi dan penyelamatan korban. Menurutnya, kecepatan informasi dan respons adalah kunci dalam meminimalisir jatuhnya korban jiwa.

    Selain langkah darurat, Novita menegaskan pentingnya membangun infrastruktur yang tangguh bencana. Menurutnya, banyak fasilitas publik seperti sekolah, rumah ibadah, hingga rumah warga di daerah rawan gempa masih belum memiliki standar ketahanan gempa yang memadai.

    “Komisi V akan mendorong perbaikan infrastruktur kritis agar masyarakat di daerah rawan bencana bisa lebih terlindungi. Jalan, jembatan, rumah sakit, sekolah, semua harus dipastikan aman,” ucapnya.

    Novita mengajak masyarakat Poso untuk tetap tenang, waspada, dan mengikuti informasi resmi dari BMKG dan BNPB. Ia juga memastikan bahwa Gerindra akan terus mengawal upaya pemerintah dalam penyaluran bantuan, pemulihan infrastruktur, dan peningkatan sistem tanggap bencana nasional.

    “Doa dan dukungan kami bersama masyarakat Poso. Semoga para korban segera mendapat pertolongan, dan daerah yang terdampak bisa segera pulih. Momentum kemerdekaan ini harus menjadi pengingat bahwa negara hadir untuk melindungi seluruh rakyatnya, terutama di saat-saat sulit seperti ini,” ujar Novita.

    Seperti diketahui, Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 yang diperbarui menjadi magnitudo 5,8 mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pagi tadi. Total korban luka akibat gempa sejauh ini menjadi 32 orang.

    Data ini berdasarkan hasil laporan kaji cepat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per pukul 12.00 WIB. Dari 32 orang yang terluka, 16 orang dirujuk RSUD Poso.

    “Dari jumlah tersebut, 16 orang dirujuk ke RSUD Poso termasuk dua orang dalam kondisi kritis, enam orang dirawat di Puskesmas Tokorondo, serta sepuluh orang lainnya mengalami luka ringan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Minggu (17/8/2025).

    “Belum ada laporan mengenai korban meninggal dunia,” lanjutnya.

    Sementara itu, kerusakan bangunan yang terdata meliputi 4 unit rumah rusak berat, 33 unit rumah rusak ringan, 1 unit gedung SDN 1 Tangkura rusak, termasuk 3 unit fasilitas ibadah, yaitu Gereja Jemaat Elim Desa Masani, Gereja Gloria, dan GPDL Mahnaim.

    (fas/imk)



    Source link

    Share.