Apa Arti Lavender Marriage dan Dampaknya Bagi Psikologis (Foto: Freepik)












    JAKARTA – Istilah lavender marriage belakangan semakin banyak dibicarakan di media sosial. Fenomena ini menggambarkan pernikahan yang dilakukan bukan karena cinta, melainkan sebagai bentuk “kamuflase” untuk menutupi identitas seksual pasangan, terutama di tengah tekanan sosial dan budaya.

    Apa Itu Lavender Marriage?

    Lavender marriage merujuk pada pernikahan antara dua orang yang salah satunya atau keduanya memiliki orientasi seksual berbeda dari pasangan heteroseksual. Istilah ini pertama kali populer di Hollywood era 1920-an, ketika banyak artis menikah demi menjaga citra publik di tengah norma sosial yang ketat.

    Singkatnya, lavender marriage bukanlah pernikahan atas dasar cinta atau hubungan emosional mendalam, melainkan strategi untuk memenuhi ekspektasi sosial atau melindungi privasi diri.

    Dampak Psikologis Lavender Marriage

    Meski secara sosial dapat memberikan “perlindungan” dari stigma, lavender marriage sering menimbulkan tekanan batin bagi pihak yang terlibat. Berikut beberapa dampak psikologis yang umum terjadi:

    – Tekanan Emosional

    Menjalani kehidupan rumah tangga tanpa fondasi cinta dapat menimbulkan rasa hampa dan keterasingan dalam diri.



    Source link

    Share.