Jakarta

    Istilah bencana geo-hidrometeorologi sering muncul dalam laporan resmi BMKG maupun BNPB, terutama saat musim penghujan atau ketika terjadi bencana alam. Namun, banyak yang belum memahami apa sebenarnya makna dari istilah tersebut.

    Lantas, apa yang dimaksud dengan bencana geo-hidrometeorologi?

    Pengertian Bencana Geo-Hidrometeorologi

    Mengutip dari situs KMS BMKG, bencana geo-hidrometeorologi merupakan gabungan dari dua jenis bencana, yaitu geologi dan hidrometeorologi. Bencana ini muncul akibat keterkaitan antara kondisi geologi seperti struktur tanah atau topografi, dengan fenomena meteorologi dan hidrologi seperti hujan ekstrem, banjir, dan angin kencang.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    “Penambahan kata ‘geo’ pada istilah ‘bencana geo-hidrometeorologi’ merujuk pada bencana yang terjadi akibat adanya pergerakan lempeng (tektonik), seperti halnya gempabumi, tanah longsor, dan tsunami. Sehingga, maksud dari bencana geo-hidrometeorologi yaitu multi bencana yang terjadi akibat adanya fenomena kebumian, cuaca, maupun iklim ekstrim,” tulis BMKG.

    Karena sifatnya lintas faktor, bencana geo-hidrometeorologi bisa menimbulkan dampak luas. Misalnya, hujan lebat di daerah dengan struktur tanah yang labil dapat memicu tanah longsor. Begitu juga banjir rob di pesisir yang dipengaruhi kondisi pasang laut dan curah hujan tinggi.

    Contoh Bencana Geo-Hidrometeorologi

    BMKG menyebut beberapa jenis bencana yang termasuk dalam kategori ini, antara lain:

    • Banjir dan banjir bandang akibat curah hujan tinggi.
    • Tanah longsor yang dipicu hujan di daerah berbukit atau pegunungan.
    • Kekeringan saat curah hujan menurun drastis.
    • Gelombang tinggi dan rob di wilayah pesisir.
    • Puting beliung atau angin kencang akibat dinamika atmosfer.

    Contoh tersebut menunjukkan bahwa bencana geo-hidrometeorologi tidak hanya dipengaruhi faktor cuaca, tetapi juga kondisi geologi dan lingkungan setempat.

    Lebih lanjut, BMKG menegaskan pentingnya memahami karakteristik bencana geo-hidrometeorologi untuk memperkuat mitigasi bencana. Selain itu, upaya kesiapsiagaan bersama menjadi kunci untuk mengurangi risiko korban dan kerugian.

    (wia/imk)



    Source link

    Share.