Apa Itu Burnout? Masalah yang Dihadapi Diplomat Arya Sebelum Ditemukan Tewas (Foto: Freepik)
ISTILAH burnout tengah menjadi isu hangat di kalangan masyarakat. Burnout menjadi topik hangat karena kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan alias ADP.
Ketua Umum Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor), Nathanael E.J. Sumampouw menyebut ADP mengalami kondisi kelelahan emosional atau burnout karena pekerjaannya.
“Peran tersebut menuntut empati yang tinggi, kepekaan emosional yang mendalam, ketahanan psikologis, sensitivitas sosial, yang ini semua tentu menimbulkan dampak seperti burnout, compassion fatigue atau kelelahan kepedulian, terus-menerus terpapar dalam pengalaman penderitaan, trauma,” ujarnya dalam konferensi pers.
Nathanael menjelaskan, pekerjaan Arya sebagai diplomat Kemlu salah satunya untuk memastikan perlindungan WNI di luar negeri berdampak pada kondisi psikologis korban.
Apa Itu Burnout?
Di tengah tuntutan kerja yang semakin tinggi, banyak pekerja kini terjebak dalam pola kerja yang terus-menerus tanpa jeda. Alih-alih meningkatkan produktivitas, tekanan berlebih ini justru menimbulkan masalah kesehatan mental yang serius yang biasa disebut burnout.
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa/Psikiater dr. Bianda Adeti Patriajaya, Sp.KJ., MARS menjelaskan bahwa burnout merupakan masalah serius akibat stres kerja yang terjadi secara terus-menerus dan tidak ditangani dengan baik. Ia juga memberikan data yang tercatat di WHO.
“Dalam dunia psikiatri kerja, burnout telah diakui sebagai masalah kesehatan yang nyata. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan telah secara resmi memasukkan burnout ke dalam International Classification of Diseases (ICD-11),” jelas dr. Bianda kepada Okezone.