Apa itu antraks? Masyarakat dihebohkan dengan wabah antraks di Gunungkidul yang memakan korban jiwa. Kasus ini bermula usai mengonsumsi daging sapi mati.
Sementara itu, orang-orang yang menyembelih dan mengonsumsi daging tersebut telah diambil sampelnya oleh Dinkes untuk dilakukan pemeriksaan. Berikut informasi selengkapnya soal penyakit antraks.
Dilansir situs Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC), anthrax atau antraks adalah penyakit menular serius yang disebabkan oleh bakteri gram positif berbentuk batang yang dikenal sebagai Bacillus anthracis. Bakteri ini dalam kondisi tertentu membentuk spora yang sangat resisten dan mampu mempertahankan virulensinya selama bertahun-tahun.
Antraks paling sering menyerang hewan gembala seperti sapi, domba, kambing dan kuda. Anthrax atau antraks juga dapat menyebabkan penyakit parah pada manusia dan hewan. Orang bisa terkena penyakit antraks jika mereka bersentuhan dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewan yang terkontaminasi.
![]() |
Cara Penyebaran Antraks pada Manusia
Orang terinfeksi anthraks saat spora masuk ke dalam tubuh. Ketika spora antraks masuk ke dalam tubuh, mereka dapat “diaktifkan”, kemudian bakteri dapat berkembang biak, menyebar ke dalam tubuh, menghasilkan racun, dan menyebabkan penyakit parah.
Hal ini dapat terjadi ketika orang menghirup spora, makan makanan atau minum air yang terkontaminasi spora, atau terkena spora pada luka atau goresan di kulit. Antraks pada manusia terjadi sebagai infeksi kulit, paru, atau usus.
Cara Penyebaran Antraks pada Hewan
Hewan ternak rentan terhadap antraks apabila merumput di padang rumput yang terkontaminasi bakteri penyakit tersebut. Wabah antraks pada babi, anjing, kucing, dan hewan liar yang dipelihara di penangkaran umumnya diakibatkan oleh konsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri antraks.
Baca berita di halaman selanjutnya soal gejala dan cara pencegahan penyakit antraks.
Simak Video ‘Simak! Kenali Gejala Antraks Pada Manusia’: