Jakarta –
Sering beredar narasi bahwa gempa bumi bisa diprediksi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan narasi tersebut tidak benar atau hoax.
Mengutip dari akun Instagram resmi BMKG (@infobmkg), ada elemen-elemen yang menjadi syarat prediksi gempa bumi, yaitu:
- Tanggal dan waktu kejadian
- Lokasi kejadian
- Magnitudo kejadian
Berikut ini beberapa alasan mengapa prediksi gempa bumi itu hoax.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Tidak berdasarkan bukti ilmiah
Gempa bumi adalah bagian dari fenomena geologi yang kompleks dan masih terus diteliti. Hingga saat ini, peneltian terkait prediksi gempa bumi belum menunjukkan pola yang sama. - Tidak menyebutkan tiga elemen utama
Prediksi harus memuat waktu kejadian, lokasi, dan magnitudo. Klaim yang beredar biasanya tidak menyebutkan ketiganya secara jelas. - Terlalu umum dan secara kebetulan cocok
Contoh seperti “akan ada gempa di Jawa Barat” terlalu luas dan bisa saja “kebetulan” cocok dengan kejadian gempa yang memang rutin terjadi di wilayah tersebut.
Tidak Ada Prediksi Gempa Bumi
BMKG saat ini aktif melalukan riset terkait prekursor gempa bumi, yaitu perubahan fisis di alam yang bisa menjadi petunjuk awal sebelum gempa terjadi. Salah satu metode yang sedang dikaji adalah data magnet bumi dan BMKG juga mengembangkan pendekatan lain dengan menggabungkan beberapa metode.
Metode-metode ini terus dikaji dan dikembangkan untuk meningkatkan akurasi dan memperkuat mitigasi risiko.
Beda Prediksi dan Prekursor
Ini beberapa perbedaan antara prediksi dan prekursor.
- Prediksi:
– Harus memuat waktu, lokasi dan magnitudo
– Belum ada metode akurat
– Banyak klaim hoax - Prekursor:
– Kajian perubahan fisis di alam
– Sedang dikembangkan BMKG
– Berdasarkan riset ilmiah
Isi Tas Siaga Bencana
Melansir situs resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tas siaga bencana adalah tas yang dipersiapkan anggota keluarga untuk berjaga-jaga apabila terjadi suatu bencana atau kondisi darurat lain. Tas siaga bencana dipersiapkan untuk bertahan hidup saat bantuan belum datang dan memudahkan kita untuk evakuasi menuju tempat aman.
Isi tas siaga bencana adalah sebagai berikut.
- Surat-surat penting, mulai dari surat tanah, surat kendaraan, ijazah, akta kelahiran dan lain lain)
- Pakaian untuk tiga hari, meliputi pakaian dalam, celana panjang, jaket, selimut, handuk, jas hujan, dan lain lain
- Makanan ringan tahan lama, seperti mi instan, biskuit, abon, cokelat dan lain lain)
- Air minum yang setidaknya cukup untuk kebutuhan selama kurang lebih tiga hari
- Kotak P3K berisi obat-obatan pribadi dan obat-obatan umum lainnya
- Radio/Handphone beserta baterai/charger/powerbank. Tujuannya untuk memantau informasi seputar bencana secara tepat waktu/real time
- Perlengkapan mandi, seperti sabun mandi, sikat gigi, odol, sisir, cotton bud, dan lain lain
- Masker sekali pakai sebagai alat bantu pernafasan untuk menyaring udara kotor/tercemar
- Peluit sebagai alat bantu untuk meminta pertolongan saat darurat
- Uang tunai secukupnya untuk perbekalan selama kurang lebih tiga hari
- Alat bantu penerangan, seperti senter, lampu kepala (headlamp), korek api, lilin, dan lain sebagainya.
(kny/imk)