Apakah Ibu Hamil Dilarang Melihat Gerhana Bulan Total? Ini Faktanya (Foto: Freepik)

    JAKARTA – Fenomena Gerhana Bulan Total selalu berhasil mencuri perhatian publik. Langit malam yang berubah dramatis, Bulan tertutup bayangan Bumi hingga tampak kemerahan, membuat banyak orang ingin menyaksikannya langsung. Namun, di balik keindahan itu, masih ada mitos yang berkembang di masyarakat, terutama soal larangan bagi ibu hamil untuk melihat gerhana bulan.

    Beberapa kalangan percaya, ibu hamil yang melihat gerhana berisiko melahirkan bayi cacat, memiliki tanda lahir tertentu, atau mengalami gangguan pada janin. Tidak heran, banyak yang menyarankan ibu hamil untuk tetap berada di dalam rumah saat fenomena ini terjadi. Tetapi, benarkah klaim tersebut memiliki dasar ilmiah?

    Mitos vs Fakta

    Secara turun-temurun, gerhana bulan dikaitkan dengan hal-hal mistis dan dianggap membawa pertanda buruk. Khusus untuk ibu hamil, mitosnya bahkan cukup ekstrem: gerhana bisa membuat bayi lahir dengan kondisi tidak normal.

    Namun, fakta medis menegaskan hal yang berbeda. Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Nina Martini Somad, SpOG, menyatakan bahwa ibu hamil tetap aman menyaksikan gerhana bulan total. Ia menekankan, paparan cahaya bulan bahkan saat gerhana penuh tidak berbahaya bagi kehamilan.

    “Janin tetap terlindungi oleh rahim dan plasenta. Yang berpengaruh hanyalah kesehatan ibu sendiri dan kecukupan nutrisi selama hamil, bukan fenomena gerhana,” jelas dr. Nina.

    Pandangan serupa juga diperkuat laporan Times of India yang menuliskan bahwa gerhana bulan sama sekali tidak memancarkan radiasi berbahaya. Fenomena ini hanyalah bayangan Bumi yang menutupi cahaya Matahari ke Bulan, sehingga aman dilihat oleh siapa pun, termasuk ibu hamil.

     



    Source link

    Share.