ARTIFICIAL Intelligence (AI) disebut berhasil mengungkap misteri wajah di balik lukisan Madonna della Rossa. Menariknya, lukisan tersebut ternyata bukan karya dan juga wajah dari pelukis bernama Raphael seperti yang diyakini selama ini.

    Madonna della Rossa adalah lukisan wajah yang bersejarah. Lukisan ini menjadi misteri terkait wajah siapa yang ada di lukisan. Dikutip dari Science Alert pada Senin (1/1/2023), sebelumnya lukisan bersejarah, sebagian ahli seni menyebut jika wajah tersebut adalah karya Raphael dan wajahnya yang terpampang di lukisan tersebut.

    Madonna della Rosa dilukis di atas kanvas pada tahun 1518 hingga 1520, menurut para ahli. Pada pertengahan tahun 1800-an, para kritikus seni mulai berbeda pendapat dengan lukisan tersebut. Kini salah satu pendapat mendapat dukungan dari teknologi AI.

    AI memiliki hasil berbeda, meski tetap harus dibuktikan. Menurut AI, wajah pria di lukisan itu sebenarnya adalah St Joseph. Pengungkapkan tersebut berasal pada metode analisis baru yang didasarkan pada algoritma AI telah memihak para ahli yang berpendapat bahwa lukisan adalah karya St Joseph, jika melihat guratan lukisan berasal dari tangannya.

    Peneliti Inggris dan Amerika Serikat mengembangkan algoritma analisis khusus berdasarkan kumpulan karya-karya yang dihasilkan Raphael yang merupakan master asal Italia. Sampel karya itu kemudian disandingkan dengan lukisan Madonna della Rossa.


    Follow Berita Okezone di Google News


    Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
    ORION, daftar sekarang dengan
    klik disini
    dan nantikan kejutan menarik lainnya

    Menurut ahli matematika dan ilmuwan komputer Hassan Ugail dari Universitas Bradford di Inggris menyebut dengan penggunaan AI, komputer dapat melihat jauh lebih dalam daripada mata manusia, hingga tingkat mikroskopis. Sehingga karakteristik lukisan bisa diketahui.

    “Dengan menggunakan analisis fitur yang mendalam, kami menggunakan gambar lukisan Raphael yang diautentikasi untuk melatih komputer mengenali gayanya hingga tingkat yang sangat detail, mulai dari sapuan kuas, palet warna, bayangan, dan setiap aspek karya tersebut,” kata Hassan Ugail.

    Tim peneliti kemudian memodifikasi arsitektur terlatih yang dikembangkan Microscoft yang disebut ResNet50, ditambah dengan teknik pembelajaran mesin tradisional yang disebut Support Vector Machine. “Metode itu terbukti memiliki tingkat akurasi 98 persen dalam mengidentifikasi lukisan Raphael,” tambah Hassan.

    Saat dilakukan pengujian della Rosa secara keseluruhan, hasilnya tidak meyakinkan. “Jadi, kemudian kami menguji masing-masing bagian dan sementara gambar lainnya dikonfirmasi sebagai Raphael, wajah pria di lukisan yang muncul kemungkinan besar bukan dirinya,” ujar Hassan.



    Source link

    Share.