Asupan Nutrisi Ibu Hamil Jadi Penentu Kualitas Tumbuh Kembang Janin (Foto: Okezone)
JAKARTA – Dalam proses tumbuh kembang seorang anak, terdapat dua kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, yaitu nutrisi serta stimulasi fisik dan emosional. Keduanya sangat penting untuk membentuk fondasi kesehatan dan kemampuan anak di masa depan.
Dr. Klara Yuliarti, Sp.A(K) yang merupakan seorang konsultan gizi anak, menegaskan bahwa konsep “asah, asih, asuh” menjadi dasar penting dalam pengasuhan anak. Dalam hal ini, pemenuhan aspek asuh erat kaitannya dengan pemberian nutrisi yang cukup dan tepat sejak dini. Pemenuhan nutrisi anak tidak dimulai setelah ia lahir, melainkan sejak masih dalam kandungan.
“Asupan nutrisi ibu hamil sangat menentukan kualitas tumbuh kembang janin,” ujar dr. Klara Yuliarti, Sp.A(K). Penilaian objektif terhadap kondisi janin dapat dilihat dari berat badan janin selama masa kehamilan. Berat janin yang ideal menjadi indikator awal bahwa asupan nutrisi sudah sesuai kebutuhan.
Nutrisi yang baik sejak masa kehamilan terbukti berperan dalam perkembangan otak, organ tubuh, dan sistem imun anak. Jika kebutuhan ini tidak tercukupi, anak berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang hingga berbagai masalah kesehatan jangka panjang.
Penting bagi setiap ibu dibekali pengetahuan yang tepat mengenai ASI sejak awal, bahkan sebelum proses persalinan. ASI merupakan nutrisi ideal yang mengandung semua zat gizi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Meski demikian, pelaksanaan menyusui tidak selalu berjalan mulus.
Secara teknis, banyak kendala yang sering dihadapi ibu. Salah satunya adalah persiapan payudara yang belum optimal, atau produksi ASI yang belum langsung keluar dalam jumlah cukup setelah bayi lahir. Kondisi ini sering kali membuat ibu merasa panik dan akhirnya memberikan susu formula sebagai alternatif, padahal menyusui secara eksklusif sangat disarankan selama enam bulan pertama kehidupan bayi.
Ketika bayi tumbuh lebih besar, terkadang ditemukan kasus di mana berat badan bayi tiba-tiba naik drastis. Hal ini menunjukkan bahwa ibu juga perlu memerhatikan asupan tambahan saat bayi mulai MPASI (Makanan Pendamping ASI), serta memantau kenaikan dan penurunan berat badan anak secara berkala.
Pemantauan pertumbuhan ini penting untuk memastikan anak berkembang secara optimal sesuai usianya. Kenaikan berat badan yang terlalu cepat atau lambat bisa menjadi tanda adanya masalah dalam pola makan atau kesehatan bayi.
“Kualitas ASI memang sudah yang terbaik. Tapi kecukupan nutrisinya bisa berbeda, tergantung kebutuhan masing-masing anak,” tegas dr. Klara Yuliarti, Sp.A(K).
WHO menegaskan bahwa selama enam bulan pertama kehidupan, bayi hanya membutuhkan ASI sebagai satu-satunya sumber nutrisi. Dalam masa ini, tidak diperlukan tambahan makanan atau minuman lain, termasuk air putih, susu formula, maupun makanan padat.
Perbedaan ini semakin terasa saat anak memasuki usia 6 bulan ke atas, di mana kebutuhan energi dan zat gizi tidak lagi dapat dipenuhi hanya dari ASI saja. Oleh karena itu, pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) menjadi langkah penting untuk mencukupi kebutuhan nutrisi anak.