Jakarta –
Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal menilai ego sektoral antar-kementerian masih terjadi lantaran peta yang digunakan belum sinkron. Cucun menekankan perlunya percepatan penyelesaian satu peta agar tata kelola lahan lebih jelas dan tidak tumpang tindih.
Hal itu disampaikan Cucun dalam rapat bersama pimpinan DPR RI, para menteri Kabinet Merah Putih, dan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), di ruang rapat Komisi XIII DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/9/2025). Cucun menilai perlu ada satu peta terkait tata kelola lahan.
“Saya merasakan Pak, sejak di Komisi IV tahun 2014 itu, bicara satu peta ini sudah kita minta Pak, dari sejak Menteri Kehutanan pendahulunya Pak Raja Juli ini, satu peta, Pak Nusron bicara apa petanya beda dengan kehutanan,” kata Cucun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Peta di Pak Nusron yang dibikin nanti tidak diakui oleh kehutanan. Makanya saya juga barusan sudah bisik prof, prof ini problematikanya di peta,” sambungnya.
Menurutnya, terpenting ialah melakukan sinkronisasi satu peta. Dia mengatakan perihal tata ruang dan sebagainya dapat dilakukan secara menyusul.
“Kalau petanya sudah clear, tidak ada lagi egosektoral antara Kementerian Kehutanan, Kementerian ATR BPN,” ujarnya.
“Petani juga akan merasakan, nanti menerima kalau ini sudah keputusan dari pada keputusan kolektif, antara eksekutif dan keputusan bersama, berupa rule, aturan yang akan dipakai untuk tata kelolaan negara kita ini,” imbuhnya.
Hal serupa disampaikan oleh Kepala KSP Muhammad Qodari. Menurutnya, polemik agraria muncul disebabkan perbedaan persepsi mengenai batas-batas lahan.
“Saya mengusulkan agar ada upaya untuk bisa mempercepat penyelesaian peta yang satu banding lima ribu tadi,” ujarnya.
“Kalau tahun depan Jawa dan Kalimantan kalau bisa di era pemerintahan Pak Prabowo ini Pak, lebih cepat lagi Pak. Karena kita membuat aturan dan manajemen sebaik apapun ya Pak Raja Juli ya, Pak ya, tapi kalau nanti di lapangan ada perbedaan soal peta, soal batas tanah Pak, ini masalah nanti nggak selesai-selesai Pak,” imbuh dia.
(amw/ygs)