AJANG Miss Indonesia menginspirasi para perempuan muda Indonesia untuk menyebarkan pesan  kebaikan dan isu-isu sosial di masyarakat. Dari memperjuangan hak-hak perempuan, literasi hingga keberpihakan kepada penyandang disabilitas.

    Misi itu pula yang diemban oleh peserta audisi asal Kota Malang, Catherine Mag. Gadis 20 tahun itu berharap Miss Indonesia bisa menjadi wadah bagi dirinya untuk terus menyuarakan kesetaraan bagi anak-anak berkebutuhan khusus di Indonesia.

    Chaterine menyampaikan, jumlah kaum difabel di Indonesia cukup banyak. Merujuk data Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK RI), jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 22,97 orang atau 8,1 persen dari total penduduk Indonesia.

    Ironisnya, belum banyak dari mereka yang mendapatkan fasilitas yang semestinya, terutama dalam bidang pendidikan.

     BACA JUGA:

    “Umumnya mereka dimasukkan sekolah disabilitas. Dibikin grup sendiri. Harusnya malah digabung, seperti halnya sekolah inklusi,” ujar Catherine kala diwawancara MNC Portal usai audisi.

     BACA JUGA:

    Gadis lulusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang (UM) ini berharap, lewat sekolah inklusi, para penyandang disabilitas mendapat hak yang sama dengan siswa normal lainnya.

    “Mereka berhak dapat pendidikan layak dan diasah skillnya. Sehingga punya kemampuan sama dengan yang lain,” tambahnya.


    Follow Berita Okezone di Google News


    Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
    ORION, daftar sekarang dengan
    klik disini
    dan nantikan kejutan menarik lainnya

    Perjuang itu pula yang selama ini Catherine lakukan bersama LSM Lingkar Sosial dan Rumah Gembira. Bersama komunitasnya, gadis berambut panjang tersebut melakukan kerja-kerja sosial dengan memberikan pendampingan kepada anak-anak difabel di kota Malang.

    “Kami bikin kelas kewirausahaan, kami ajari mereka motif-motif Batik. Kami datangkan mentor. Harapannya, mereka bisa berbisnis dan sejahtera,” jelas Catherine lagi.

    Tak hanya itu, dia juga kerap membuka kelas bahasa isyarat untuk anak-anak penyandang tuna rungu. Tujuannya agar bisa berinteraksi dan menyuarakan segala hal yang mereka butuhkan.

    “Semoga saya lolos di ajang Miss Indonesia ini dan menyuarakan hak-hak penyandang disabilitas,” pungkasnya sambil tersenyum.

    Pada kesempatan yang sama, Creative Marketing and Activation Anwar Siregar mengakui para peserta audisi Miss Indonesia kali ini memang sangat berkualitas. Selain punya pengetahuan bagus, mayoritas peserta juga memiliki attitude yang bagus.

    “Kami akan terus mencari para peserta yang mempunyai penilaian yang sangat baik,” katanya.

    Sebagai informasi, para peserta audisi Miss Indonesia 2024 di berbagai kota di Indonesia, untuk bisa lolos menjadi finalis ke Jakarta harus mengikuti serangkaian tes, mulai dari ukur tinggi badan, tes tulis, wawancara hingga pemotretan.



    Source link

    Share.