Jakarta

    Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut sudah ada 1.855 SPPG yang beroperasi. Dadan mengatakan pembagian Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam bentuk bahan mentah di Tangerang Selatan (Tangsel) karena ada kesalahan interpretasi.

    “Kalau satu dari 1.855 itu berbeda, itu artinya yang salah interpretasi yang satu, bukan yang 1.854. Paham kan statistik, coba satu dibagi 1.855, berapa persen tuh. Artinya yang lain solid memahami prosedur yang dikeluarkan badan gizi, yang satu yang berinisiatif,” kata Dadan di IPDN, Jawa Barat, Selasa (24/6/2025).

    Dadan menyebut tidak pernah ada kebijakan menyalurkan bahan baku. Terkait mekanisme pembagian MBG saat libur, ada mekanismenya.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    “Kalau mereka bersedia datang, katakanlah seminggu sekali, maka pada saat datang kita beli makan, makanan segar, kemudian dibekali 2 hari dengan makanan siap makan. Contohnya telur rebus, buah, susu, kacang, dan mungkin kue kering portifikasi,” sebutnya.

    Dadan menjelaskan bahwa ada 5,4 juta orang yang mendapat program MBG di mana jumlahnya setara dengan penduduk negara Singapura. Angka itu masih 6% dari target MBG secara keseluruhan.

    “Jadi kita sudah berhasil dalam waktu 5,5 bulan memberi makan setara dengan seluruh penduduk Singapura. 5,4 juta itu setara dengan penduduk Singapura, sudah kita beri makan. Tapi target kita karena besar, 82,9 juta, itu baru 6%,” ucapnya.

    Sebelumnya, Kepala SPPG Yayasan Mualaf Indonesia Timur (Yasmit) Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, A Basiro, mengakui adanya pembagian MBG berbahan mentah. Pihaknya membagikan kepada ribuan siswa di 18 sekolah mulai tingkat PAUD/TK hingga SMA sederajat.

    “Beras diberikan dalam bentuk mentah agar dapat dibawa pulang dan disimpan lebih lama,” ujarnya.

    (ial/idn)


    Hoegeng Awards 2025


    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini



    Source link

    Share.