Jakarta

    Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Ali Lubis memuji ide pembangunan Jembatan Antar Kampung (JAK) Gandaria di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang beroperasi dengan mekanisme buka-tutup atau bascule. Dia menilai jembatan bascule itu bisa menjadi contoh untuk pembangunan di wilayah lainnya.

    “Saya pikir jembatan bergerak buka dan tutup akses atau bascule ini sebuah ide atau terobosan yang sangat bagus ya dari Pemprov Jakarta dalam hal ini pemerintah Kota Jakarta Selatan, dan hal ini sangat positif sekali dan harus didukung karena sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar jembatan tersebut,” kata Ali kepada wartawan, Senin (18/8/2025).

    “Apalagi jembatan ini adalah yang pertama kali dibangun (di Jakarta), artinya bisa menjadi pilot project atau percontohan untuk wilayah-wilayah lainya,” tambahnya.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    Dia menyebut jembatan bascule bermanfaat bagi masyarakat untuk mempermudah akses dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Selain itu, kata dia, jembatan mode buka-tutup itu bisa mempermudah dalam melakukan proses normalisasi atau pengerukan sungai.

    “Saat ini banyak juga wilayah-wilayah di Jakarta yang berada di antara sungai, sehingga perlu adanya jembatan. Dan saya mendorong dan meminta Pemprov Jakarta agar memperbanyak bangun jembatan model bascule ini di wilayah-wilayah Jakarta lainya yang ada sungainya,” ucapnya.

    Namun, Ali berpesan agar Pemprov Jakarta tak hanya bisa membangun jembatan saja. Dia mengingatkan agar perawatannya juga jangan dikesampingkan agar jembatan bascule itu tidak mudah rusak.

    “Perawatan terhadap jembatan itu sendiri sangat penting agar tidak mudah rusak dan terkait fasilitas penerangannya juga harus jangan lupa seperti lampu jalannya agar tidak gelap di malam hari serta membuat rasa nyaman dan aman bagi warga yang melintas,” imbuhnya.

    Seperti diketahui, Jakarta kini memiliki jembatan bergerak buka dan tutup akses atau bascule. Jembatan bascule pertama ini dibangun oleh Pemerintah kota Jakarta Selatan.

    Pantauan detikcom di lokasi pada Sabtu (16/8), JAK Gandaria itu menghubungkan Jalan Gandaria I, RT 001 RW 009, Keramat Pela, Kebayoran Baru, ke Jalan Mulia 1, RT 001 RW 005, Kebayoran Lama Utara. Jembatan dibangun sepanjang 9 meter dengan lebar 1,5 meter.

    Jembatan ini memiliki pagar pembatas setinggi kurang lebih 1 meter yang dicat dengan warna putih-biru. Pijakannya menggunakan sejumlah pelat besi yang dicat berwarna abu-abu. Sementara itu, pegangan tangan (handrail) perak terpasang rapi tanpa dicat.

    Jembatan itu hanya bisa dilintasi satu sepeda motor dengan menyisakan ruang kecil di kiri kanannya. Pada kedua ujung jembatan, terdapat tuas yang dapat diputar supaya jembatan terangkat.

    Nantinya, jembatan hanya akan diangkat dalam proses pengerukan atau pembersihan sungai saja. Tuas itu juga dikunci agar tidak sembarangan orang bisa memainkan jembatan dan mengganggu mobilitas warga.

    (fas/imk)



    Source link

    Share.