Jakarta –
Polisi mengungkap awal mula penemuan jasad bocah perempuan berinisial AR (8) dalam kondisi bersimbah darah dan membusuk di sebuah kamar kos di Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut). Korban ditemukan oleh ayahnya, S (42).
Kapolsek Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan kedua orang tua korban sudah berpisah sejak 4 bulan lalu. Korban tinggal di kontrakan tersebut bersama ibunya berinisial MKR (35).
“Kedua orang tuanya sudah berpisah sejak 4 bulan lalu. Sehingga di kosan tersebut hanya tinggal ibu dan anak,” kata Ady kepada wartawan, Senin (22/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sang ayah saat itu mengaku rindu kepada anaknya dan berusaha mengunjunginya, tapi tidak ada respons. Ayah korban datang ke lokasi dan mendapati anaknya sudah tewas.
“Awalnya bapaknya kangen pengin ketemu anaknya, dihubungi tapi tidak ada respons. Akhirnya datang ke lokasi dan bersama warga mengetahui ada mayat, laporan ke kamtib dan bhabinkamtibmas,” jelasnya.
Ady menambahkan ibu korban, MKR, tidak ada di lokasi kejadian. Saat ini pihak kepolisian masih mencari keberadaan sang ibu.
“Saat di TKP ada bapaknya, tapi ibunya sudah tidak ada di lokasi TKP. Kami masih telusuri bukti CCTV sekitaran lingkungan untuk dilihat persesuaiannya dengan keterangan saksi,” jelasnya.
Jasad Membusuk
Pihak kepolisian mendapatkan informasi pada Minggu (21/9) pukul 00.00 WIB. Polisi langsung menuju TKP untuk mengecek informasi tersebut.
Saat ditemukan, korban dalam kondisi bersimbah darah. Polisi menyebut ada ceceran darah yang sudah mengering di lokasi. Selain itu, korban sudah dalam kondisi membusuk.
“Kondisi mayat di TKP posisi mayat terlentang di lantai kamar kosan lantai 3. Kondisinya bersimbah darah di balik punggung, dan temuan ceceran darah yang mengering di sekitaran lantai, dan sudah membusuk, termasuk kamar sudah dalam kondisi berantakan,” kata Kompol Agus Ady Wijaya.
Hingga kini pihak kepolisian masih melakukan serangkaian pendalaman. Sejumlah saksi termasuk tetangga kos sudah diperiksa untuk mendalami kasus tersebut.
“Mayat sudah dibawa ke RS Kramat Jati untuk dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya, karena kondisi mayat sudah membusuk sehingga permukaan luar tubuh jenazah sulit dianalisa kasatmata,” tuturnya.
(wnv/mea)