JAKARTA Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menargetkan penemuan 50 taksa flora dan fauna baru untuk tahun 2024. Target yang diumumkan pada kesempatan sesi diskusi dengan media di Jakarta pada Rabu (28/2/2024) ini meningkat dari jumlah penemuan taksa baru BRIN pada tahun sebelumnya.

    Pada 2023 BRIN telah menemukan sebanyak 49 taksa baru, yang meliputi 1 marga, 38 spesies, dan 2 subspesies fauna, 7 spesies flora, dan 1 spesies mikroorganisme. Untuk tahun ini, target itu ditingkatkan menjadi 50 taksa baru yang termasuk dari hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme.

    Tak hanya dari segi perencanaan, untuk mendukung terwujudnya target ini, BRIN telah meluncurkan berbagai skema pendanaan seperti Rumah Program dan Riset dan Inovasi Indonesia Maju (RIIM) Ekspedisi.

    “Kami saat ini sedang mempersiapkan RIIM Invitasi Strategis Ekspedisi Biodiversitas Terestrial yang akan difokuskan di pulau Kalimantan,” ujar Kepala Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Bayu Adjie dalam sesi diskusi tersebut.

    Selain bantuan dana dari RIIM, pemerintah juga ikut andil dengan anggaran dari Bappenas yang dialokasikan untuk penemuan jenis baru sekira 10 M dan merupakan pendanaan yang cukup besar untuk tahun ini.

    Wilayah Kalimantan akan menjadi fokus untuk penelitian BRIN untuk 3-5 tahun mendatang. Pasalnya, Kalimantan sebagai pulau terluas di Indonesia merupakan area yang memiliki arsip penemuan-penemuan jenis baru yang masih sangat minim.



    Follow Berita Okezone di Google News


    Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
    ORION, daftar sekarang dengan
    klik disini
    dan nantikan kejutan menarik lainnya

    Dalam penelitian mendatang ini, BRIN juga akan melibatkan kolaborasi dan merekrut mahasiswa pascasarjana untuk bisa bergabung dalam rencana ekspedisi di Kalimantan. Hal ini demi mencetak taksonom-taksonom baru di Indonesia.

    Di sisi lain, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Amir Hamidy menjelaskan proses pencarian dan identifikasi pada 49 taksa baru.

    Nilai kemanfaatan dari penemuan untuk masyarakat merupakan hal yang sering dipertanyakan. Amir menjelaskan jika manfaat dari temuan yang dilakukan tidak secara langsung dirasakan manfaatnya. Ada masa di mana nantinya temuan tersebut akan berguna.

    Contohnya pada penemuan komodo pada 1910. Lebih dari seratus tahun kemudian, terungkap sebuah penelitian jika darahnya mengandung antibakteri yang bisa membuat tubuh menjadi kebal dari serangan virus dan infeksi.

    Bayu mengatakan dengan optimis bahwa BRIN pasti bisa untuk mencapai 50 jenis temuan baru di sepanjang tahun 2024. Hingga saat ini, BRIN pun sudah menemukan empat spesies baru yang di antaranya merupakan spesies ngengat.



    Source link

    Share.