WASHINGTON DC – Para ilmuwan baru-baru ini dibuat bingung dengan temuan mereka terkait sampel asteroid Bennu. Soalnya, sampel batuan luar angkasa yang dibawa kembali ke Bumi lewat misi pesawat OSIRIS-REx milik NASA beberapa waktu lalu ini justru memiliki kandungan misterius yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

    Sebagai informasi, sampel yang berasal dari material asteroid berusia 3 miliar tahun ini langsung dikirim untuk keperluan analisis tidak lama setelah pendaratan dilakukan. Beberapa di antaranya dikirim untuk analisis spektral di fasilitas Reflectance Experiment Laboratory (RELAB) di Rhode Island, sementara batch lainnya dikirim ke Natural History Museum di London.

    Namun, dari temuan awal yang dibagikan oleh para ilmuwan pada Senin, (11/12/2023) lalu, material yang terkandung dalam sampel justru menunjukkan kombinasi bahan magnesium, natrium dan fosfor yang disebut sebagai kombinasi membingungkan yang pernah ditemukan.

    Peneliti utama misi ini di American Geophysical Union, Dante Lauretta bahkan mengaku belum pernah menemukan hal semacam ini sebelumnya, bahkan selama perjalanan tugasnya mengamati berbagai macam meteorit.

    “Saya sudah lama mengamati meteorit dan saya belum pernah menemukan yang seperti itu,” kata Lauretta, dikutip dari situs Live Science, Kamis (14/12/2023).

    Meskipun belum ada yang bisa dipastikan terkait kombinasi bahan ini, namun Lauretta menambahkan bahwa hasil lebih lanjut akan dibagikan pada pertemuan ilmiah musim semi mendatang.


    Follow Berita Okezone di Google News


    Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
    ORION, daftar sekarang dengan
    klik disini
    dan nantikan kejutan menarik lainnya


    “Saat ini sedang membuat pusing kepala. Bahan apa ini?” pungkasnya.

    Sampel asteroid Bennu sendiri merupakan bagian dari misi pesawat luar angkasa OSIRIS-REx milik NASA untuk membantu ilmuwan mendapatkan petunjuk terkait asal-usul kehidupan di Bumi.

    Hal tersebut tidak terlepas dari batuannya yang diperkirakan kaya akan karbon dan molekul organik lainnya, termasuk kandungan air yang juga membentuk kehidupan di Bumi hingga saat ini. (Chasna Alifia Sya’bana)



    Source link

    Share.