Jakarta

    Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto membuka Indonesian Prison Products and Art Festival (IPPA Fest) 2025. Menteri Agus berharap karya narapidana atau warga binaan bisa diterima oleh pasar.

    Acara tersebut digelar di kawasan PIK 2, Tangerang, Banten, Jumat (8/8/2025). Setelah menggunting pita sebagai tanda pembukaan, Agus disambut dengan tari Bali yang dibawakan oleh warga binaan Lapas Perempuan Tangerang.

    Agus juga sempat menyaksikan penampilan reog Ponorogo dan melihat kain batik hasil karya napi. Dalam acara itu, turut hadir Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Otto Hasibuan, Wakil Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Miguyanto, dan Wakil Ketua Komisi XIII DPR, Dewi Asmara.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    Peserta festival ini terdiri dari 627 UPT dari 33 kantor wilayah pemasyarakatan. Mereka menampilkan karya lukis, fashion, kuliner, dan produk UMKM kreatif lainnya.

    Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto membuka Indonesian Prison Products and Art Festival (IPPA Fest) 2025, di kawasan PIK 2, Tangerang, Banten, Jumat (8/8/2025). Menteri Agus berharap karya narapidana atau warga binaan bisa diterima oleh pasar.Menteri Imipas Agus Andrianto membuka Indonesian Prison Products and Art Festival (IPPA Fest) 2025, di kawasan PIK 2, Tangerang, Banten, Jumat (8/8/2025). (Arief Ikhsanudin/detikcom)

    Hasil karya tersebut dipamerkan dan dapat dibeli oleh masyarakat yang hadir. Jumlah produk 7.519 dan 120 lukisan karya warga binaan juga turut dipamerkan.

    Menurut Menteri Agus, kegiatan ini bukan hanya sebuah festival, tetapi juga sarana untuk membangun pemahaman publik mengenai warga binaan.

    “Bahwa warga binaan bukanlah obyek penghukuman semata. Mereka adalah individu yang memiliki potensi, mampu berkarya, dan bisa berkontribusi secara positif bagi masyarakat,” katanya.

    Agus menilai IPPA Fest bisa menjadi ruang kolaborasi antara pemasyarakatan dengan dunia usaha. Agus berharap IPPA Fest mampu memperluas pemasaran hasil karya napi.

    “Ini adalah upaya untuk memperluas jangkauan pemasaran produk warga binaan, sekaligus menciptakan peluang ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” tambahnya.

    Agus percaya warga binaan memiliki potensi untuk maju dan berkembang. Mereka dinilai bisa menjadi bagian penting dalam menopang ekonomi bangsa.

    “Warga binaan yang selama ini kerap terpinggirkan, sejatinya menyimpan potensi besar untuk menopang ekonomi bangsa, terutama di sektor ekonomi kreatif dan UMKM,” ucapnya.

    Agus berharap hasil karya warga binaan bisa diterima oleh pasar, dan mengajak para investor serta pengusaha untuk memberi perhatian lebih.

    “Kami berharap produk hasil karya warga binaan dapat bersaing di pasar. Dengan semangat kolaborasi, kami mengundang para pengusaha, investor, dan seluruh pihak yang hadir untuk turut serta melakukan pembimbingan, membuka akses pasar, dan menanamkan kepercayaan agar mereka dapat lebih produktif di masa depan,” tuturnya.

    (aik/rfs)



    Source link

    Share.