PENUMPANG pesawat diimbau mewaspadai bahaya tak terduga saat melakukan penerbangan.

    Hal itu bukan terkait dengan turbulensi, kecelakaan di kamar mandi, atau insiden lainnya. Namun, ada ancaman lain yang lebih tidak terduga dan cukup serius.

    Salah satu bahaya terbesar yang mengintai para penumpang di pesawat adalah paparan sinar ultraviolet (UV).

    Ketika pesawat terbang semakin dekat dengan matahari, paparan UV bisa menjadi lebih parah.

    Meski pesawat dilengkapi dengan kaca jendela yang dapat menyerap sebagian sinar UV, masih ada risiko paparan yang cukup tinggi bagi penumpang, terutama jika mereka duduk di dekat jendela.

    Paparan sinar UV yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker kulit, penuaan dini, serta masalah kesehatan lainnya.

    Oleh karenanya, para penumpang disarankan untuk menggunakan tabir surya atau pakaian pelindung, terutama saat duduk di dekat jendela, guna mengurangi risiko paparan UV yang berlebihan selama penerbangan.

    Anda mungkin kurang menyadari bahwa jendela pesawat yang kecil dapat membiarkan sinar matahari masuk dalam jumlah cukup besar hingga menyebabkan kerusakan serius.

    Dilansir dari news.com.au, seorang mantan pramugari pemilik akun TikTok @Kayla.zck, baru-baru ini menyoroti hal ini.

    Ia mengungkapkan; “UV di sana sangat tinggi, jadi saya sangat serius menggunakan tabir surya sebelum dan selama penerbangan,” kepada para pengikutnya.

    Dalam konteks ini, penggunaan tabir surya, terutama di area tangan dan wajah, dianggap sebagai hal yang sangat penting selama penerbangan.

    Kendati jendela pesawat terbuat dari material yang seharusnya menyerap sebagian besar sinar UV, paparan masih dapat terjadi terutama di kursi yang dekat dengan jendela.


    Follow Berita Okezone di Google News


    Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
    ORION, daftar sekarang dengan
    klik disini
    dan nantikan kejutan menarik lainnya


    Oleh karena itu, untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV, penggunaan tabir surya sebelum dan selama penerbangan dianggap sebagai langkah yang bijaksana.

    Seorang netizen menulis di komentar; “Wah, ini bahkan tidak pernah terlintas dalam pikiranku! Ini pasti akan jadi kebiasaan sekarang,”

    “Jadi itulah sebabnya aku selalu merasa terbakar matahari secara misterius saat bepergian,” timpal lainnya.

    Penelitian pada tahun 2015 menemukan bahwa pilot yang terbang selama 56 menit pada ketinggian 30.000 kaki memiliki paparan radiasi ultraviolet yang sama dengan 20 menit di tanning bed.

    Infografis Turbulensi Pesawat

    Selain itu, studi tersebut juga menunjukkan bahwa pilot dan awak pesawat memiliki dua kali lipat risiko terkena melanoma dibandingkan dengan masyarakat umum.

    Meskipun kaca memiliki kemampuan untuk memblokir sinar UVB dengan efektif, hal ini tidak berlaku untuk sinar UVA. Sinar UVA-lah yang menembus kaca pesawat dan dapat menyebabkan penuaan kulit, kerutan, dan dampak serupa akibat sengatan matahari.

    Sinar UVB, memiliki panjang gelombang lebih pendek, biasanya menjadi penyebab kulit terbakar. Para ahli menyarankan agar masyarakat selalu menggunakan tabir surya ketika mereka berada dalam situasi di mana terpapar sinar matahari diprediksi terjadi, termasuk saat berada di dalam pesawat.



    Source link

    Share.