Jakarta

    Sejumlah ruas jalan di Jakarta mengalami kemacetan parah gara-gara penutupan Gerbang Tol Dalam Kota pada Rabu, 24 September 2025 malam lalu. Butuh waktu 1,5 jam bagi aparat kepolisian untuk mengurai kemacetan pada malam itu.

    “Upaya penguraian kemacetan Rabu malam kemarin itu, untuk pelolosan total sekitar 1,5 jam, akibat penutupan gerbang tol karena dilakukan renovasi total,” ujar Kasat PJR Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Dhanar Dono Vernandhie, dalam keterangannya, Jumat (26/9/2025).

    Selain melakukan pengaturan lalu lintas di titik-titik macet, Satuan PJR Ditlantas Polda Metro Jaya melakukan kanalisasi di exit Tol Senayan.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    “Termasuk upaya kanalisasi di keluaran Senayan juga kami lakukan untuk mengurai kemacetan tersebut,” imbuhnya.

    Upaya lainnya adalah dengan melakukan diskresi penggunaan bahu jalan tol, khususnya pada jam pulang kerja pada sore sampai malam hari.

    Terkait kemacetan tersebut, Polda Metro Jaya telah berkomunikasi dengan Jasa Marga. Pihak kepolisian meminta kepada Jasa Marga agar tidak melakukan perbaikan gerbang tol pada jam-jam sibuk.

    “Peak hours kami minta Jasa Marga menghentikan sementara renovasinya, diharapkan agar melanjutkan pada saat lalu lintas melandai,” imbuhnya.

    “Khususnya di Gerbang Tol Semanggi 1 dan Semanggi 2 yang peminatnya tinggi,” ia menambahkan.

    Seperti diketahui, Jasa Marga menutup sejumlah Gerbang Tol Dalam Kota pada Rabu (24/9) malam. Penutupan tersebut terjadi di sejumlah gerbang tol pada sore hari hingga mengakibatkan kemacetan di mana-mana.

    Jasa Marga Minta Maaf

    Senior Manager Representative Office 2 Jasamarga Metropolitan Tollroad Ginanjar Bekti R menjelaskan penutupan sementara sejumlah GT tersebut ialah di Ruas Tol Cawang-Tomang-Pluit. Dia menyebut penutupan parsial itu untuk mempercepat proses perbaikan GT yang rusak imbas demo berujung ricuh pada Agustus lalu.

    “Terpantau peningkatan kepadatan di jalan arteri (non-tol) diduga akibat peningkatan volume lalu lintas dan imbas dari penutupan parsial beberapa gerbang tol di ruas Tol Cawang-Tomang-Pluit. Penutupan parsial ini sebagai langkah percepatan perbaikan pada gerbang tol yang sebelumnya mengalami kerusakan akibat aksi unjuk rasa,” kata Ginanjar kepada wartawan, Rabu (24/9).

    Ginanjar menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang terdampak. Ia menekankan langkah penutupan sejumlah GT itu untuk faktor keamanan pengguna jalan dan petugas.

    “Jasa Marga menyampaikan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi selama pekerjaan perbaikan berlangsung. Penutupan parsial dilakukan demi menjaga keamanan pengguna jalan dan petugas saat melintasi area gerbang tol yang sedang dalam proses perbaikan,” katanya.

    Renovasi gerbang tol bertujuan untuk pelayanan yang lebih baik dan keselamatan pengguna jalan tol. Hal ini akibat pembakaran yang dilakukan perusuh saat aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan di akhir bulan Agustus 2025.

    Tonton juga Video Masuk GT Fatmawati 2 Gratis untuk Urai Macet, Pramono: Pendapatan Tak Berkurang

    (mei/dhn)



    Source link

    Share.