Jakarta –
Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno bercerita soal caranya mengajak warga membenahi sejumlah fasilitas publik yang rusak akibat kericuhan akhir Agustus. Sambil berkelakar, Rano mengatakan dirinya merupakan sopir oplet sehingga mudah mengajak anak STM hingga pengemudi ojek online (Ojol) bergotong royong.
Hal itu diceritakan Rano dalam acara ‘Jaga Jakarta Penuh Warna’ di area Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di Bundaran HI Jakarta Pusat, Minggu (28/9/2025). Rano awalnya mengatakan Pemprov DKI berupaya agar halte yang rusak bisa segera diperbaiki.
“Kalau kita mengikuti, hitung dari apa yang pernah terjadi hari itu juga 2 hari kemudian dua halte di Jakarta kita benahi,” kata Rano.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia kemudian berkelakar tentang perannya di ‘Si Doel Anak Sekolahan’. Dia menyebut dirinya merupakan pengemudi oplet sehingga bisa mengajak ojol hingga anak STM ngecat halte yang rusak.
“Karena kebetulan Pak Gub tau saya sopir oplet, saya ajak ojol, jaga Jakarta. Kite ngecat halte-halte, anak-anak SMK, anak-anak STM, semua kita ajak,” ucap dia.
Rano menyebut Jakarta akan berusia 500 tahun pada tahun 2027. Dia mengatakan Pemprov DKI telah menyiapkan berbagai acara menjelang Jakarta 500 tahun.
“Oktober kita udah siapkan, November kita udah siapkan, Desember kita siapkan. Karena apa, ini juga rencana Pak Gub, kita kan mau menjelang 500 tahun, 2027 jakarta berusia 5 abad, 500 tahun nah jadi kegiatan besarnya pada 2027,” sebutnya.
Diketahui, sejumlah halte rusak usai kericuhan pada akhir Agustus 2025. Kericuhan itu berawal dari demonstrasi yang dilakukan massa buruh dan mahasiswa untuk memprotes sejumlah isu, mulai dari tunjangan besar anggota DPR hingga menuntut kenaikan upah.
Demonstrasi oleh massa buruh dan mahasiswa itu berlangsung tertib. Pada Kamis (28/8), ada sekelompok massa yang melakukan kericuhan usai para pendemo bubar. Kericuhan semakin meluas setelah driver ojol Affan Kurniawan tewas dilindas kendaraan taktis Brimob.
Kericuhan, penjarahan dan perusakan fasilitas publik kemudian terjadi di sejumlah titik di Jakarta. Setelah kericuhan berakhir, Pemprov DKI mulai memperbaiki fasilitas publik yang rusak.
“Kerusakan MRT sebesar Rp 3,3 miliar, Transjakarta kurang lebih Rp 41,6 miliar serta kerusakan CCTV dan infrastruktur lainnya Rp 5,5 miliar. Jadi totalnya ada Rp 55 miliar,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono seusai rapat dengan Forkopimda di Balai Kota Jakarta, Senin (1/9).
Ada 22 halte Transjakarta yang terdampak kericuhan. Dari jumlah itu, enam halte terbakar dan 16 lainnya dipenuhi coretan serta mengalami kerusakan.
Tonton juga Video: Momen Pram-Doel Jalan Santai Bareng Puluhan Ribu Warga di Jaksel
(ial/haf)