Jakarta

    Menteri Transmigrasi (Mentrans) M., Iftitah Sulaiman Suryanagara, melakukan pertemuan dengan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Singapura, Wong Shi Ming. Bersama Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mereka mengenang masa-masa persahabatan di korps militer.

    Perbincangan berawal pada tahun 2007, Iftitah yang saat itu berpangkat Komandan Letnan Satu menjadi prajurit TNI dan bertugas di Lebanon. Ia berdiskusi mengenai bagaimana Singapura menyiapkan perwira mudanya melalui jalur Fast Track dengan AHY dan sejumlah perwira muda lainnya.

    Program ini memberikan perwira berprestasi melanjutkan pendidikan di kampus terbaik dunia, tidak hanya belajar strategi militer, tetapi juga ilmu non-militer, sehingga wawasan generasi mudanya luas, siap menghadapi dunia.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    Hasilnya terasa, sahabatnya Menteri Pertahanan dan Menko Pelayanan Publik Singapura, Chan Chun Sing, saat usia 32 tahun sudah menjadi kolonel dan menjabat atase militer di Jakarta.

    “Kami saat itu sama-sama sepakat, TNI pun harus berani membuat lompatan dengan cara membangun kompetensi melalui pendidikan dan penugasan,” tutur Iftitah dalam keterangan tertulis, Senin (16/9/2025).

    Iftitah juga mengenang kisah saat dipertemukan sahabatnya yang mereka jalin erat saat pendidikan di Amerika, yakni seorang perwira Singapura lulusan Cornell University, Mayor Luke, pada tahun 2016.

    Dengan detail, Iftitah menerangkan kisah ini berlanjut pada 2017, ketika Luke datang bersama rekannya, Wong Shi Ming. Kala itu mereka hanya sempat berbincang ringan di sebuah kedai kopi di Jakarta.

    Kini, Wong sudah menjabat Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Singapura, sementara Menko AHY dipercaya Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.

    Percakapan mereka tidak hanya tentang nostalgia. Dari rencana latihan gabungan Tentara Cadangan Indonesia-Singapura hingga peluang investasi, semua dibicarakan dengan penuh keterbukaan.

    “Bagi saya, inilah bukti bahwa persahabatan antar perwira muda bisa berubah menjadi jembatan strategis antar negara,” ujarnya.

    Menurutnya, semua pertemuan ini adalah pengingat bahwa perjalanan hidup penuh kejutan.

    “Manusia boleh merancang rencana, tapi pada akhirnya, Tuhan yang menentukan jalannya,” tuturnya.

    Iftitah mengungkapkan pada akhirnya persahabatan mereka bukan hanya tentang karier militer atau jabatan penting, melainkan tentang nilai universal. Menurutnya sahabat sejati dapat menjadi jembatan yang memperkuat hubungan antarnegara.

    “Di penghujung pertemuan itu, saya hanya bersyukur dalam hati, atas amanah yang diberikan Presiden Prabowo Subianto. Kita tahu, beliau juga sangat memberi perhatian pada pembinaan generasi muda Indonesia,” tuturnya.

    Sementara itu AHY mencairkan suasana dengan bercanda mengenang masa sekolah di Amerika. Saat Wong menjadi lulusan terbaik Sesko AS, sementara AHY menempati posisi kedua.

    “The best harus tetap stay di Army. Second best boleh pensiun dan berkarier di luar Army,” ucap AHY.

    Sedangkan Wong Shi Ming masih belum menyangka persahabatannya dengan Iftitah dan AHY bisa terjalin hingga kini.

    “Dunia ini kecil sekali. Kita terkoneksi. Saya tidak menyangka bisa duduk di sini, dan sangat terhormat diterima oleh sahabat saya yang kini seorang Menteri Koordinator yang dipercaya Presiden Prabowo,” ungkapnya.

    Simak juga Video AHY Puji Persahabatan Prabowo-SBY: Beliau Teladan Bagi Kita Semua

    (prf/ega)



    Source link

    Share.