Jakarta –
Kebakaran di permukiman penduduk di Tamansari, Jakarta Barat (Jakbar), sudah padam. Namun, tiga unit mobil pemadam kebakaran tetap disiagakan di lokasi.
“Sekarang 3 unit saja (mobil pemadam disiagakan) karena pos juga dekat,” Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin di lokasi, Senin (29/9/2025).
Syarifudin mengatakan memang masih ada kepulan asap bekas kebakaran yang terlihat di lokasi. Asap itu, kata dia, berasal dari bara yang tertiup angin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Sekarang ini karena banyak tumpukan-tumpukan yang semalam tidak terlihat. Jadi bara itu kena angin, tertiup lagi akhirnya menyala lagi,” jelasnya.
“Jadi apinya itu bukan api, asap yang tersembunyi dari reruntuhan, genteng, tembok, semua yang di bawah itu kena angin, sepertinya nyala lagi,” lanjut Syarifudin.
Dia memastikan hal itu tidak berbahaya. Namun pihaknya tetap melakukan antisipasi mencegah munculnya api kembali.
“Sebenarnya tidak membahayakan, tapi namanya warga melihat asap takut. Perintah dari Pak Kadis dituntaskan, kita kerahkan tiga unit lagi untuk tuntas semua,” ucap Syarifudin
“Jadi yang masih tertumpuk-tumpuk, yang masih ada asap-asap kita pastikan nanti tuntas nanti,” lanjutnya.
Sebagai informasi, kebakaran dilaporkan terjadi pada Minggu (29/9/2025) pagi. Setidaknya 400 rumah hangus dalam peristiwa itu.
Dalam data yang diterima dari Command Center Disgulkarmat P2B BPBD Jakarta, Senin (29/9/2025), ribuan jiwa tersebut ada di dua RW. Mereka terbagi menjadi 321 KK (kartu keluarga).
“Objek terdampak RW 003 sebanyak 55 KK (12 jiwa) dan RW 006 sebanyak 316 KK (1.256 jiwa),” tulis keterangan tersebut.
Kebakaran tersebut diduga disebabkan dari adanya korsleting listrik. Sementara akibat kebakaran tersebut, kerugian mencapai Rp 28 miliar.
“Estimasi kerugian Rp 28.311.408.000. Dugaan penyebab kebakaran karena korsleting listrik,” jelasnya.
Melihat Sisa-sisa Kebakaran yang Hanguskan 400 Rumah di Jakbar
(ond/eva)